Marinir Keberatan Masuk Materi Kampanye PIlkada Medan

Round-Up

Marinir Keberatan Masuk Materi Kampanye PIlkada Medan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 24 Okt 2020 05:05 WIB
Ketua Bawaslu Medan, Payung Harahap
Foto: Ketua Bawaslu Medan, Payung Harahap (Haris-detikcom)
Medan -

Beredarnya video calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution digendong seorang prajurit Marinir menuai protes dari pihak Marinir. Video itu diprotes lantaran diduga menjadi konten untuk kampanye Pilwalkot Medan yang sedang diikuti Akhyar.

Prajurit Marinir mendatangi Bawaslu Medan, Sumatera Utara untuk menyampaikan keberatan mereka. Akhirnya Bawaslu Medan mempertemukan pihak Marinir dengan tim sukses Akhyar.

"Ya, kedatangan mereka sebenarnya tindak lanjut dari keberatan mereka semalam. Terus semalam kan juga datang kemari LO pendukung dari tim pasangan calon 1, setelah sampai di sini terakhir kan dia mengutarakan keberatannya dan keberatan itu disampaikan langsung ke ketua tim pemenangan," kata Ketua Bawaslu Medan, Payung Harahap, di Medan, Kamis (22/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita fasilitasi pertemuan mereka, ternyata dari tim pasangan calon 1 itu sudah memberikan semacam klarifikasi sekaligus menyatakan bahwa itu bukan dari mereka dan juga intinya mereka tadi, ada kesepakatan bahwa dari pihak 1 juga adalah sekaligus mengklarifikasi," sambung Payung.

Payung menyebut pihaknya belum mengetahui sumber video tersebut. Dia mengatakan timses Akhyar mengatakan video pendek itu bukan dibuat oleh mereka.

ADVERTISEMENT

"Nah kita kan sampai hari ini kalau hal itu tidak tahu secara teknis, karena kita juga sebenarnya semalam itu tahunya kan ketika dari Marinir yang datang ke mari merasa keberatan dan membuat laporan, itu kita sumber awalnya kita mengetahui itu. Kalau pihak dari mana siapa yang buat, kita juga tidak tahu sampai hari ini kan dan kita menganggap video pendek itu adalah bahagian dari pada kegiatan kampanye. Kalau menurut kita kan, karena memang kan semacam video pendek," sebut Payung.

Baca juga: Akhyar Jelaskan Video Digendong Marinir: Bukan dari Timses, Itu Tahun Lalu

"Cuma bahwa dari tim pasangan calon tadi katanya semalam LO-nya menyampaikan kalau kita buat video itu ada kode. Semacam kode bahwa itu sumbernya dari mereka. Ini kodenya tidak ada," imbuhnya.

Payung menjelaskan video yang dijadikan keberatan itu adalah video Akhyar digendong oleh prajurit Marinir saat Hari Sampah Nasional. Peristiwa itu, katanya, terjadi saat Akhyar masih aktif sebagai Plt Wali Kota Medan.

"Iya, kalau penjelasan dari Marinir semalam bahwa itu video ketika mereka melakukan kegiatan peringatan Hari Sampah Nasional itu kejadiannya di bulan Februari kalau menurut mereka. Pak Akhyar masih menjabat sebagai Plt Wali Kota," ujar Payung.

Payung mengatakan ada kesepakatan kedua pihak agar penyebaran video itu dihentikan hingga ke tim pemenangan kubu Akhyar di tingkat kecamatan.

"Tadi sudah begitu kesepakatannya, mereka bahwa video itu dihentikan dan itu juga tertuang dalam surat yang disampaikan 1 yang di dalamnya ada poin itu. Bahwa untuk dihentikan sampai ke jajaran kecamatan dari pemenangan pasangan calon 1," ujar Payung.

Sementara itu Akhyar memastikan video tersebut bukan dibuat oleh timsesnya. Video tersebut, kata AKhyar, diambil pada tahun lalu.

"Nanti tim klarifikasi ya, yang jelas itu bukan dari tim. Itu kan foto tahun lalu, saat ini keluar lagi," ujar Akhyar di Medan, kemarin.

Akhyar mengatakan dia berterima kasih kepada pihak Marinir yang telah mengingatkan. Dia menilai pihak Marinir menyampaikan keberatan ke Bawaslu Medan karena ingin memastikan diri tetap netral dalam pilkada.

"Tapi itu pun kami berterima kasih kepada Marinir sudah mengingatkan. Marinir di situ kan hanya memastikan tidak terlibat dalam hal ini," ujarnya.

Ketua Timses Akhyar-Salman, Ibrahim Tarigan juga mendatangi kantor Bawaslu Medan terkait video tersebut. Dia menyebutkan video tersebut bukan dibuat timses.

Bakal calon wali kota petahana, Akhyar Nasution bersama Salman Alfarisi mendapat rekomendasi dari PKS untuk maju di Pilkada Medan 2020 (Ahmad Arfah/detikcom)Foto: Bakal calon wali kota petahana, Akhyar Nasution bersama Salman Alfarisi mendapat rekomendasi dari PKS untuk maju di Pilkada Medan 2020 (Ahmad Arfah/detikcom)

"Kita datangi Bawaslu dalam rangka mengklarifikasi adanya video pendek menyampaikan tentang keberadaan Marinir yang menggendong Pak Akhyar sebagai calon wali kota kita," kata Ibrahim.

Ibrahim mengaku pihaknya hanya memiliki dua channel untuk menyebarkan video kampanye Akhyar-Salman, yakni TV Akhyar dan TV Salman. Dia berjanji mencari tahu siapa pihak yang menyebarkan video lama tersebut.

"Kita itu ada dua TV, yang pertama TV Akhyar yang kedua TV Salman. Yang ketiga ini kita nggak tahu ini. Makanya kita lagi cari-cari namun begitupun kita sampaikan kepada Danyon Marinir, kami mohon maaf kami cari ini sejauh mana kemampuan kami. Itu saja, supaya jangan nanti disalahgunakan bahwa ya Danyon ikut berpolitik padahal mereka tidak tahu sama sekali," ujar Ibrahim.

Ibrahim mengimbau semua pendukung agar tetap menjaga suasana kondusif di Kota Medan. Dia berharap pendukung Akhyar-Salman tak melakukan tindakan yang merugikan paslon nomor urut 1 itu.

"Jangan membuat hal-hal yang merugikan kita sendiri juga, merugikan masyarakat Medan karena Aman (Akhyar-Salman). Aman itu yang kita harapkan jadi pemimpin," ujar Ibrahim.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads