Duduk Perkara Penolakan Lapas saat Polisi Ingin Periksa Napi Narkoba

Round-Up

Duduk Perkara Penolakan Lapas saat Polisi Ingin Periksa Napi Narkoba

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 31 Okt 2020 05:01 WIB
Tampang napi Lapas Pekanbaru yang diduga pengendali narkoba
Foto: Tampang napi Lapas Pekanbaru yang diduga pengendali narkoba (dok. Kanwil Kemenkum HAM Riau)

Plt Kalapas Pekanbaru Akui Lalai Napi Pengendali Narkoba Pegang HP

Tim Ditresnarkoba Polda Riau bisa bon narapidana diduga pengendali narkoba setelah berkoordinasi dengan Kanwil Kemenkum HAM Riau. Pelaksana Tugas Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Hardianto, pun menjelaskan soal napi itu bisa mengendalikan narkoba via HP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akui itu jelas ada kelalaian. Tetapi, kami selalu berusaha untuk selalu menjaga kebersihan terkait dengan peredaran HP di dalam. Tetapi semua itu memang kerja keras yang maksimal, baik kami petugas maupun seluruh jajaran Lapas kita. Karena apa, karena hal-hal tersebut (peredaran Hp) masih tetap terjadi. HP tersebut akhirnya bisa didapatkan, kami akui kelalaian dari selaku petugas Lapas," kata Alfonsus kepada wartawan, Jumat (30/10).

Sementara itu, terkait penolakan tim Polda Riau pada Kamis (29/10) kemarin, Wisnu menerangkan saat itu sedang tidak ada layanan penerimaan tamu karena sedang libur nasional.

ADVERTISEMENT

"Pada intinya sesuai SOP, bahwa setiap yang berkunjung dalam keperluan untuk bertemu pejabat struktural maupun dengan itu, itu kan harus menunjukkan surat tugas kah atau surat permohonan. Ternyata tim dari Polda, belum bersedia menunjukkan surat tugas, karena ingin bertemu langsung dengan pimpinan baik pejabat struktural maupun Kalapas, untuk menyampaikan itu," kata Wisnu.

Wisnu mengakui sempat terjadi perdebatan argumen di pintu bagian kedua di dalam lapas antara petugas dengan tim Polda Riau. Atas kedatangan tim Polda Riau itu, pihak Lapas lantas menghubungi sejumlah pejabatnya.

"Sambil menunggu itu (pejabat Lapas datang), ternyata perjalanan waktu karena hari libur, sehingga lama untuk menuju ke kantor mengakibatkan tim Polda Riau sedikit agak apa, apa ya, ketidaksabaran ya, ini tidak disalahkan juga karena waktu yang ditunggu itu terlalu lama bagi mereka. Sehingga mereka (tim Polda Riau) dengan kesal, meninggal lapas," kata Wisnu.


(knv/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads