Rufinus Tipagau Ditembak Mati, Polri: Keluarga Akui Dia KKB Meresahkan

Rufinus Tipagau Ditembak Mati, Polri: Keluarga Akui Dia KKB Meresahkan

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 29 Okt 2020 20:14 WIB
TGPF diserang KKB di Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020)
Foto: TGPF Intan Jaya diserang KKB (dok. Istimewa)

Kontak tembak antara Satgas Nemangkawi dengan KKB mengakibatkan seorang anggota KKB, Rufinus Tigau tewas. Selain itu, Satgas Nemangkawi mengamankan satu orang anggota KKB lainnya bernama Hermanus Tipagau.

Kontak tembak Senin kemarin terjadi pada pagi ini di Kampung Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. Satgas Nemangkawi memperkirakan ada 50 anggota KKB pimpinan Sabinus Waker saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat kontak senjata, ada 50 orang bersenjata diduga KKB melakukan perlawanan terhadap tim gabungan TNI-Polri sehingga tim mengambil tindak tegas dan terukur," lanjut Awi.

Kontak tembak terjadi selama 5 jam dari pukul 05.00-10.00 WIT.

ADVERTISEMENT

Terkait tewas tertembaknya Rufinus, Keuskupan Timika angkat suara. Keuskupan Timika tak yakin Rufinus terlibat kegiatan KKB.

Administratur Keuskupan Timika Pastor Marthinus Kuayo Pr yang juga Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Timika menyampaikan Rufinus Tigau merupakan seorang petugas pastoral atau pewarta di Stasi Jalae, Paroki Santo Mikhael Bilogai, Sugapa.

"Sejak 2015, dia bertugas sebagai katekis dan dilantik oleh Pastor Paroki Bilogai Pastor Yustinus Rahangiar Pr untuk menggantikan Frans Wandagau yang meninggal dunia," ujarnya seperti dilansir Antara, Rabu (28/10).

Keuskupan Timika meminta segera dibentuk tim independen untuk menyelidiki kasus penembakan dua petugas pastoral atau pewarta di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pastor Yustinus menyebut tak kali ini saja pelayan gereja menjadi korban penembakan. Seorang pewarta atas nama Agustinus Duwitau juga tertembak pada Rabu (7/10) di daerah Domogau, Distrik Sugapa, sekitar pukul 07.00 WIT saat dalam perjalanan dari Pusat Paroki Bilogai menuju Stasi Emondi.

"Kalau petugas gereja saja sudah diperlakukan seperti ini, apalagi masyarakat biasa. Semua orang di Intan Jaya sekarang ini merasa tidak aman dan terancam. Pertanyaan kami, apakah kondisi ini sengaja diciptakan atau terjadi kebetulan," tandas Pastor Yustinus.

"Kalau aksi tembak-menembak antara aparat keamanan dengan pihak TPN-OPM masih terus terjadi, maka sudah pasti akan terus jatuh korban jiwa. Bisa jadi imam atau pastor kami yang bertugas di sana juga menjadi korban, lalu dicap sebagai TPN-OPM. Kami dari pihak gereja tidak bisa menerima dan menyetujui tindakan-tindakan seperti itu," imbuh Pastor Yustinus.


(aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads