Jakarta -
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman setuju dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memanjakan generasi muda atau kaum milenial. Menurutnya, generasi milenial memang harus dididik dengan keras.
"Itu wejangan yang bagus. Generasi milenial memang harus dididik keras," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Habiburokhman membandingkan bagaimana generasi muda di beberapa negara lain dididik dengan keras. Itu dilakukan sebagai modal bagi masa depan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya lihat di Singapore dan Jepang mereka mendidik generasi muda keras sekali. Saya lihat anak-anak muda dilatih wirausaha sejak dini," kata Habiburokhman.
Anggota Komisi III DPR ini menyebut generasi milenial punya tantangan besar. Habiburokhman menilai kemudahan yang didapat generasi milenial dapat berdampak negatif apabila tidak disikapi dengan bijaksana.
"Mereka punya tantangan besar, karena dipundak merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan," ucapnya.
"Yang paling bahaya itu khan pola berpikir instan. Ingin meraih kesuksesan dengan cara-cara yang singkat tanpa proses yang normal. Ini akan membuat mereka lemah jika menemui persoalan kelak," tambah Habiburokhman.
Sebelumnya diberitakan, Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi tidak memanjakan generasi muda atau kaum milenial. Dia lantas mempertanyakan apa sumbangsih yang telah diberikan kaum muda milenial saat ini.
"Anak muda kita aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial, saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" kata Mega dalam sambutannya di acara peresmian Kantor DPD secara virtual, Rabu (28/10).
Megawati lalu mengungkit demonstrasi yang berujung ricuh dan merusak fasilitas. Dia heran atas peristiwa perusakan fasilitas itu.
"Masa hanya demo saja, nanti saya di-bully ini, saya nggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat," ungkap presiden ke-5 RI itu.
Elite senior PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan maksud Megawati mengeluarkan pernyataan yang agak keras itu untuk mengingatkan generasi muda. Harapannya agar kaum milenial tidak terbiasa dengan budaya instan.
"Sebagai negarawan senior di republik ini, Ibu Mega tentu sangat berharap agar generasi muda Indonesia atau yang sekarang lebih populer dengan kaum milenial ini untuk menghindari budaya instan, yang menuntut dan hanya mau menerima," ucap Andreas.
"Tetapi harus tetap dalam etos perjuangan, komitmen dan kerja keras untuk memajukan bangsa dan menjadikan Indonesia bangsa yang terhormat, disegani dalam era kompetisi global abad 21 dengan berbagai tantangannya," sambung anggota Komisi XI DPR itu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini