Megawati mengaku sudah tidak tahan dengan tindakan anarkis yang terjadi saat demonstrasi. Dia menyayangkan halte yang dibuat dengan anggaran besar dirusak begitu saja dengan para pendemo.
"Ini ketua umum kan jarang ngomong. Tapi sekali saya ngomong saya enggak tahan. Masyaallah, susah-susah bikin halte, enak aja dibakar-bakar, emangnya duit lo? Ditangkap enggak mau. Ini gimana ya. Aku sih pikir lucu banget Indonesia sekarang," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lalu menanyakan anggaran membuat satu halte kepada Djarot Syaiful Hidayat. Dalam acara itu, Djarot sedang berada di samping Megawati.
"Nah, ini ada Pak Djarot, satu halte dibangun berapa biayanya?" tanya Megawati.
"Bisa sampe Rp 3 miliar, Bu," jawab Djarot.
"Tuh, 3 miliar, mungkin sekarang dengan kenaikan inflasi. Kalau ibu-ibu patokannya harga emas gitu. Mana mungkin lagi mau dibenerin itu 3 miliar cukup. Coba bayangkan. Itu rakyat siapa ya. Itu yang namanya anak-anak muda? Saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda lho," sambung Megawati.
Megawati kemudian membandingkan dengan pemuda zaman dahulu, yang berani bikin sumpah untuk bersatu memperjuangkan negara. Dia menilai keadaannya berbeda dengan saat ini.
"Ya bayangin zaman dulu kok bisa ya pemuda, karena tertekan, karena belum merdeka dia sampai berani bikin sumpah. Ayo kalau kalian hari ini bisa nggak bikin sumpah kayak gitu. Waduh pikirannya zaman dulu lho sampai bersatu bikin sumpah, eh zaman penjajahan ditangkap lah. Ini udah merdeka, dirusak sendiri," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, ada puluhan halte TransJakarta yang rusak akibat demo omnibus law Cipta Kerja yang berujung ricuh. Tiga halte di antaranya rusak berat dan harus dirombak total. Diperkirakan biaya perbaikan halte TransJakarta yang rusak mencapai Rp 65 miliar.
"Jadi ada 46 halte yang mengalami kerusakan, kemudian ada tiga halte yang rusak berat. Ini seperti halte di Bundaran HI, Tosari, sama Sawah Besar. Itu rusak berat yang harus dirombak total," kata Gubernur DKI Anies Baswedan setelah meninjau Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10/2020).
"Untuk halte itu diperkirakan sejauh ini ya, per hari ini Rp 65 miliar. Angkanya cukup besar ini bukan angka yang kecil, dan bisa dibilang ini halte terbaik di Indonesia yang rusak ini. Kalau terbaru itu ini satu di Bundaran HI dan di Tosari. Kita akan segera kembalikan supaya bisa berfungsi lagi dengan baik," lanjutnya.
(eva/eva)