Gadis ABG berinisial EB (15) menikah dengan remaja lelaki berinisial UD (17). Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Pemkab Loteng) menduga pernikahan dini tersebut terjadi karena kurangnya perhatian orang tua.
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBDPA3) Loteng juga menduga dua pasangan di bawah umur tersebut nekat menikah dini karena persoalan ekonomi. Diketahui, EB sudah terpisah dari orang tua dan UD sudah lama putus sekolah.
"Saya lihat karena pola asuh, kurangnya perhatian, dan mungkin juga keadaan ekonomi," ungkap Kepala DP2KBDP3A Lombok Tengah, Mulyardi Yunus, saat dihubungi detikcom, Rabu (28/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EB dan UD sudah kenal sejak 1 tahun lalu. Keduanya dinikahkan karena gadis ABG tersebut sudah dua hari menginap di rumah kekasihnya.
Mulyardi mengatakan kepala dusun setempat yang menikahkan keduanya pun tak memiliki alasan untuk membatalkan niat sejoli ini. Pemkab Loteng telah menemui pasangan tersebut di kediamannya di Kecamatan Batukelang Utara, Loteng, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (27/10) kemarin.
"Iya memang simalakama, karena setelah 2 hari di tempat yang laki-laki. Baru dia (kepala dusun) tahu sehingga dinikahkan," tuturnya.
Pernikahan keduanya terjadi pada Sabtu (10/10). Mirisnya, pemerintah daerah tidak mengetahui pernikahan ini. Pemkab baru mengetahuinya setelah mendapat informasi dari media massa.
Kepala dusun yang menikahkan kedua anak di bawah umur tersebut pun menangis dan meminta maaf. Dia siap bertanggung jawab karena telah membiarkan kasus pernikahan usia anak terjadi. Dia telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang lagi perbuatannya.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi kasus pernikahan usia dini, Pemkab Lombok Tengah akan meningkatkan koordinasi dengan semua kepala desa hingga kepala dusun.
"Kami akan lebih meningkatkan lagi koordinasi dengan para kades dan kadus serta mendorong percepatan perdes (peraturan desa) perlindungan perempuan dan anak di masing-masing desa," tegasnya.