Laju sepeda motor yang dikendarai Riski terhenti di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara (Sumut). Dua ransel yang dibawanya dibongkar dan ternyata di dalamnya berisi belasan kilogram sabu.
Aksi Riski itu berhasil digagalkan tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau. Awalnya petugas BNN Riau menerima informasi mengenai penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Kota Dumai melalui perairan.
"Dari sana diketahui kalau narkoba tersebut dijemput seseorang," ujar Brigjen Kenedy selaku Kepala BNN Riau pada Selasa, 27 Oktober 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seseorang itu rupanya adalah Riski. Dia mengendarai motor dengan membawa 19 kilogram (kg) sabu dan 10 ribu butir ekstasi di dalam 2 ransel.
Kenedy menyebut Riski ditangkap di Simpang Jonson yang berada di Jalan Lintas Riau-Sumut pada Senin, 26 Oktober 2020. Seharusnya dia membawa narkoba itu menuju Rokan Hilir dan berlanjut ke Mahato yang berada di Kabupaten Rokan Hulu.
Diberi Upah Rp 15 Juta
Riski yang berperan sebagai kurir atau pengantar itu mengaku diberi upah Rp 15 juta untuk mengantarkan narkoba itu. Selain di wilayah Riau, narkoba itu disebut akan dipasarkan di wilayah Sumut.
"Kita sita 2 tas ransel yang dibawanya," kata Kenedy.
"Tim kita menyita barang bukti 19 kg sabu dan 10 ribu butir ekstasi," imbuhnya.
Belasan kg sabu itu dibungkus plastik. Riski sendiri tidak melakukan perlawanan saat diamankan petugas BNN.
"Kurir bernama Riski ini disuruh seseorang untuk membawanya dari Dumai," kata Kenedy.
Terlibat Jaringan Internasional
Menurut Kenedy, orang yang menyuruh Riski ini tergabung dalam jaringan internasional narkoba. Namun dia tidak merinci jaringan apa yang dimaksudnya.
"Ini merupakan jaringan internasional," kata Kenedy.
Lantas siapa bandar di balik Riski?
Bukan Kali Pertama
Dari pemeriksaan, Riski mengaku sudah pernah melakukan perbuatan itu. Dia mengklaim hanya bertugas sebagai pengantar saja.
"Tersangka mengaku kalau dia disuruh temannya yang mengendalikan peredaran narkoba," kata Kenedy.
Kenedy sendiri mengatakan siapa saja yang ada di balik Riski sudah teridentifikasi. Tim Kenedy setelah ini akan bergerak untuk mengejar terduga pelaku lainnya yang merupakan bandar.
"Kita sudah mengetahui siapa yang mengendalikan kurir ini," kata Kenedy.
"Kita lagi mengembangkan kasus penangkapan ini," imbuhnya.