Tangerang Selatan -
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo punya cara tersendiri menyentil pelecehan yang menimpa dirinya. Calon wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini membandingkan kasus cuitan 'paha mulus' dengan serangan lewat foto kehamilan yang dikaitkan dengan Pilkada Tangsel 2020.
Sebelum dilecehkan lewat foto kehamilannya, keponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ini diserang cuitan 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus banget'. Alih-alih si pengunggah cuitan, politikus Partai Demokrat, Panca Laksana, tak menyebut nama Sara dan menampik cuitan itu ditujukan kepadanya.
"Kembali lagi saya berhadapan dengan realita yang ada di Indonesia, bahwa masih banyak orang yang belum mengerti apa arti pelecehan seksual. Sebelumnya, karena tidak ada foto dan tidak menyebutkan nama, maka dengan mudah yang bersangkutan menyatakan tidak ditujukan kepada satu orang secara spesifik," kata Saraswati dalam keterangan di akun Facebook resminya, seperti dilihat detikcom, Senin (26/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saraswati membandingkan dengan serangan yang diterimanya kali ini lewat foto kehamilan. Saraswati menyebut apa yang dilakukan si pengunggah foto dengan narasi pelecehan itu adalah tindakan mendiskreditkan perempuan.
"Kali ini, kawan saya men-tag saya di Twitter dan menunjukkan adanya lagi upaya tindakan seorang lagi mendiskreditkan saya dengan cara mengobjektifikasi saya sebagai seorang perempuan dengan mengunduh foto saya yang dia screencapture-kan dari akun Instagram saya," ujar Saraswati yang berpasangan dengan eks Sekda Tangsel Muhamad di Pilwalkot.
Saraswati berpendapat, foto dirinya tengah hamil bukan sembarang foto lantaran dirinya tengah merasakan karunia Tuhan. Dia mempertanyakan mengapa foto kehamilannya dijadikan alat serangan terhadap dirinya.
"Nah, foto hanya sekadar foto. Tapi, yang bersangkutan, sang pengunggah, menulis 'yang mau coblos udelnya silakan'. Foto 'maternity' yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan kebanggaan, sebagai ungkapan syukur kami sebagai calon orang tua saat itu atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, dijadikan alat serangan yang mempertanyakan kelayakan saya sebagai seorang pemimpin," bebernya.
Serangan yang ditujukan kepada Saraswati disertai narasi 'coblos udelnya'. Menurut Saraswati, kata-kata yang digunakan si pengunggah yang mengomentari foto kehamilannya tidak bisa ditolerir dan mempertimbangkan mengambil jalur hukum.
"Harapan tentang adanya Pilkada bermartabat, kampanye terhormat, saling menampilkan visi misi yang baik, terasa semakin jauh dengan melihat masih adanya kenyataan seperti ini. Kali ini saya memang mempertimbangkan demikian (membawa ke ranah hukum)," ujarnya.
Timses Tunjuk Hidung 'Pihak Sebelah'
Atas serangan yang menimpa Saraswati, Wanto Sugito selaku sekretaris Tim Pemenangan Muhamad-Saraswati menuding pihak tim lawan panik atas elektabilitas paslon nomor 1 itu. Tetapi Wanto tidak menyebut siapa 'pihak sebelah' yang dimaksud.
"Pihak sebelah mulai gila dan panik karena menggunakan segala cara yang tidak bermartabat lantaran dukungan rakyat kepada pasangan calon Wali Kota Muhamad dan Wakil Wali Kota Rahayu Saraswati semakin tinggi," kata Wanto kepada wartawan, Senin (26/10).
Di Pilwalkot Tangsel, Muhamad-Saraswati bersaing dengan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan dan Siti Nur Azizah Ma'ruf-Ruhamabaen. Wanto mengatakan, pihak tim pemenangan akan berdiskusi untuk mengambil langkah hukum dan memastikan akan mengejar pelaku.
"Setelah menempuh jalur hukum, baru nanti langkah tersebut kita serahkan kepada pihak terkait untuk mencari pelaku dan aktornya. Yang pasti kita akan kejar," kata politikus PDIP ini.
Pasangan calon Pilkada Tangsel Muhamad-Rahayu Saraswati. (Foto: Luqman Arun/detikcom) |
Menurut Wanto, serangan lewat foto kehamilan Saraswati adalah gambaran kepanikan dan miskin ide dari pendukung lawan politik di Pilkada Tangsel. Ia pun meminta paslon yang bersaing di Pilkada Tangsel mengingatkan pendukungnya agar tidak menyerang calon lain secara pribadi.
"Pemilih yang pintar harus bisa melihat gagasan dan ide dari pasangan calon yang akan dipilihnya," ucap Wanto.
Timses Benyamin-Pilar dan Azizah-Ruhama Dukung Saraswati Lapor
Spanduk Azizah-Ruhama dan Benyamin-Pilar (Foto: Ari Saputra) |
Tim pemenangan Benyamin-Pilar mendukung langkah Saraswati memproses hukum terkait pelecehan yang dialaminya. Tim Benyamin-Pilar juga menegaskan, bahwa pelecehan yang dialami Saraswati bukan datang dari pihaknya.
"Jadi kita mendukung kalau itu mau diproses secara hukum atau dalam bentuk apapun kita sifatnya mendukung. Karena kita merasa bukan kita yang melakukan dan kita setiap kampanye dan apapun itu bentuknya, kita terus ingatkan adalah soal visi-misi, program kerja, dan gagasan," ujar Tim Komunikasi Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan, Reza Ahmad kepada wartawan, Senin (26/10).
Timses Azizah-Ruhama juga mendukung Saraswati melaporkan ke polisi soal pelecehan terhadap foto kehamilannya. Pihaknya juga mengaku kerap diserang di media sosial.
"Secara umum, kami mendukung rencana pihak Saras jika ingin memproses secara hukum aksi pelecehan terhadap foto kehamilannya. Negara kita negara hukum, silahkan di proses sesuai prosedur yang ada," ujar Anggota Timses Azizah-Ruhama, Mustofa kepada wartawan, Senin (26/10).
"Kami dari tim Azizah-Ruhama juga sering menjadi sasaran aksi serangan pelecehan di sosial media maupun aksi perusakan terhadap atribut kampanye kami," sambungnya.
Rencananya, siang ini pihak Saraswati akan menggelar konferensi pers soal pelecehan yang dialami Saraswati. Saraswati akan didampingi kuasa hukum dari Tim Advokasi Muhamad-Saraswati.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini