Di sisi lain Kapolda Riau Irjen Agung Setya murka saat mengetahui oknum perwiranya terlibat penyelundupan sabu. Agung Setya menegaskan tak menganggap Kompol IZ sebagai anggota kepolisian lagi.
"Sekarang bukan (anggota) lagi," kata Agung Setya dalam siaran pers Bidang Humas Polda Riau, Sabtu (24/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung Setya menegaskan proses hukum baik secara internal maupun pidana umum akan menjerat Kompol IZ. Agung Setya menyebut sindikat narkoba, termasuk Kompol IZ, sebagai pengkhianat bangsa.
"Saya berharap hakim akan memutuskan hukuman yang layak para pengkhianat bangsa ini," tutur Agung Setya.
Sementara itu Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Victor Siagian mengaku tengah mengejar buronan lain dalam kasus itu. Mereka yaitu HR dan 2 orang yang belum teridentifikasi.
"Intinya sih sebenarnya, si HW itu karena dia yang terlibat jaringan internasional. HW yang terlibat jaringan internasional, HR (DPO) sudah pasti (terlibat jaringan internasional)," terang Victor saat dihubungi, Minggu (25/10/2020).
Dari kasus ini, ada 3 orang yang ditetapkan menjadi DPO. Selain HR, Victor mengatakan 2 DPO lainnya adalah orang yang memberikan sabu ke Kompol IZ dan HW.
"Kan (sebelum penangkapan) itu (ada) 2 orang naik motor ya, 2 itu DPO. (Total ada), 3 jadinya, sama nanti yang bakal menerima (sabu), yang setelah (Kompol IZ) menerima, dia harus menyerahkan kepada yang lain lagi kan. Nah itu DPO juga, jadi 3. Sementara akan kita dalami dari keterangan dari tersangka yang sudah kita tangkap ini," ungkapnya.
Namun, Victor menambahkan Kompol IZ belum dapat dimintai keterangan. Sebab, lanjutnya, Kompol IZ masih dalam perawatan medis.
Dia mengatakan Kompol IZ hanya sebagai kurir atau bukan seorang bandar narkotika. Terkait alasan atau sudah berapa lama Kompol IZ menjadi kurir sabu, belum diketahui.
"Sementara yang bersangkutan kan masih perawatan medis ya, untuk pengangkutan proyektil peluru di punggungnya. Iya nunggu kondisinya bisa diinterogasi nanti. Kan kita kemarin tindakan tegas terukur, untuk sementara masih perawatan dulu," katanya.
(dhn/dhn)