Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap tren kenaikan kasus dan kematian tertinggi akibat virus Corona pada 10 provinsi prioritas. Berikut datanya.
"Jika dilihat dari kenaikan kasus mingguan dari Minggu lalu ke minggu sekarang, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Aceh mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi ada di Papua, yaitu naik 27,1 persen," ujar juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Kamis (22/10/2020).
Meski begitu, beberapa provinsi prioritas mengalami penurunan kenaikan kasus Corona. Beberapa provinsi itu seperti Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali.
"Penurunan tertinggi ada di Bali, yaitu menurun 17,3 persen," jelas Wiku.
Berikut data soal kenaikan maupun penurunan tambahan kasus Corona di 10 provinsi prioritas:
Sumatera Utara: turun 6,3%
DKI Jakarta: turun 9,2%
Jawa Barat: turun 8,7%
Jawa Tengah: naik 1,6%
Jawa Timur: turun 6,4%
Kalimantan Selatan: naik 1,2%
Sulawesi Selatan: naik 5,5%
Papua: naik 27,1%
Bali: turun 17,3%
Aceh: naik 0,3%
Wiku juga menginformasikan soal penambahan jumlah kematian. Paling tinggi yakni Aceh yang kasus kematian akibat Corona-nya naik hingga 43,8 persen.
"Jika dilihat dari penambahan jumlah kematian mingguan pada minggu lalu ke minggu sekarang, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Aceh mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi ada di Aceh, yaitu naik 43,8 persen," sebut Wiku.
"Namun beberapa provinsi juga mengalami penurunan, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali. Penurunan tertinggi ada di Jawa Barat, yaitu 36,7 persen," sambungnya.
Berikut data soal kenaikan maupun penurunan kasus kematian Corona di 10 provinsi prioritas:
Sumatera Utara: naik 34,8%
DKI Jakarta: naik 6,7%
Jawa Barat: turun 36,7%
Jawa Tengah: naik 23%
Jawa Timur: turun 20%
Kalimantan Selatan: naik 9,1%
Sulawesi Selatan: naik 42,9%
Papua: sama
Bali: 16,7%
Aceh: naik 43,8%
"Secara umum perkembangan ke arah yang lebih baik telah dicapai oleh beberapa provinsi, namun hal ini tidak boleh membuat seluruh pemerintah daerah dan masyarakatnya lengah dan berpuas diri," jelas Wiku.
Meski begitu, Satgas menyatakan prihatin karena setengah dari 10 provinsi prioritas mengalami kenaikan kasus kematian. Karena itu, Wiku meminta kepada seluruh fasilitas pelayan kesehatan untuk betul-betul mengikuti standar pengobatan dan pelayanan yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan bersama dengan lima organisasi profesi kedokteran.
"Untuk provinsi yang minggu ini belum mencapai perkembangan ke arah yang positif, mohon agar terus upayakan untuk menekan penularan sehingga angka kasusnya menurun," ucapnya.
"Untuk kematian, tidak bosan-bosan saya sampaikan, satu kematian terbilang nyawa. Mohon untuk seluruh pemerintah daerah untuk memastikan kualitas terbaik penanganan pasien COVID-19, termasuk menangani pasien sejak dini, utamanya pada kasus dengan gejala sedang, berat, sehingga dapat meningkatkan potensi kesembuhan dan meminimalisir potensi kematian," tambah Wiku.
Satgas juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila merasakan sedikit pun gejala COVID-19.
"Baik tua, muda, dewasa, maupun anak-anak, tolong segera kunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan jika merasakan gejala COVID-19 seperti demam, batuk, dan gejala pernafasan. Jangan sekali-kali meremehkan gejala apa pun, walaupun itu hanya seperti masuk angin dan flu ringan," tutup Wiku.
(elz/imk)