Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan mengatakan pihaknya telah menyingkirkan limbah zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan (Tangsel). Sebanyak 906 drum yang berisi benda yang terpapar diangkut dari lokasi.
"Setelah sekian lama kita bersama-sama berjuang untuk mengembalikan tanah yang sempat terkontaminasi kembali menjadi lahan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di Batan Indah," kata Anhar melalui siaran YouTube Bapeten, Kamis (22/10/2020).
Anhar mengatakan saat mengetahui adanya zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Batan melakukan komunikasi intens dengan Bapeten. Petugas kemudian melakukan dekontaminasi.
"Sejak awal mengetahui berita itu, Batan dan Bapeten sudah berkomunikasi intens dan pada saat kemudian Bapeten meminta kepada Batan untuk melakukan dekontaminasi, saat itu pula kami membentuk tim yang terdiri atas unit kerja dan tim gabungan dari teman-teman Bapeten. Beberapa hari di lapangan mendapat bantuan kepolisian dan sebagainya. Pada akhirnya semua bekerja bersama-sama," tutur dia.
Batan, kata Ahnar, segera melakukan pembersihan agar masyarakat bisa merasa aman. Dia mengatakan pembersihan limbah radioaktif ini adalah pekerjaan yang besar dan berbeda dengan aktivitas di laboratorium.
"Tujuan kami saat itu satu adalah sesegera mungkin membersihkan area itu sehingga masyarakat bisa merasa aman. Itu yang utama. Harus kami akui ini pekerjaan besar yang kami lakukan," katanya.
Pada pembersihan lokasi, Anhar mengatakan petugas mengangkut 906 drum. Drum berisi tanah yang telah terkontaminasi hingga bekas alat pelindung diri (APD).
"Terakhir kami menyimpan ada 906 drum ukuran 100 liter dan 150 liter. Itu terdiri paling banyak adalah tanah yang terkontaminasi ada sejumlah 862 drum 100 liter. Ada sekitar 19 drum berisi APD bekas yang digunakan teman-teman selama di lapangan. 25 drum HDPE ukuran 100 liter yang berisi rumput yang kita juga kumpulkan di lokasi," sebut dia.
"Terakhir adalah potongan pohon ada 16 pohon ditebang karena dianggap oleh taman-teman terlalu tinggi kandungan radioaktifnya. Semuanya kita simpan saat ini di pusat teknologi limbah radioaktif yang ada di kawasan nuklir Serpong," kata dia.