Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari, secara tegas membantah kabar Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Nur Sya'ban, terkena tembakan saat aksi penolakan omnibus law pada pekan lalu. Dia mengatakan pihaknya telah melakukan penindakan.
"Anggota yang melaksanakan pengamanan, tidak ada yang membawa senjata api," kata AKBP Rio kepada detikcom, Jumat (16/10/2020).
Dia mengatakan jaket almamater yang digunakan korban saat melakukan aksi unjuk rasa telah diamankan. Secara kasatmata, di jaket tersebut tidak ada bekas lubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaket yang digunakan korban pada saat aksi unjuk rasa, telah diserahkan kepada penyidik, pada lengan bagian kiri jaket tersebut tidak ada bekas lubang sama sekali. Artinya tidak mungkin luka yang di lengan kiri korban disebabkan oleh luka tembak," kata Rio.
Penjelasan tersebut diperkuat pernyataan dr Kenangan yang merupakan dr RS Murhum yang menangani korban. Dia mengatakan korban sama sekali tidak mendapatkan luka karena tembakan.
"Luka akibat peluru ada dua jenis yakni luka tembus dan luka tidak tembus. Kalau luka tembus itu ditemukan dua luka pada sisi yang berlawanan di suatu organ tubuh, luka masuk dan luka keluar. Kalau luka tidak tembus itu biasanya hanya satu luka. Biasanya kalau ada luka tembus di luka tidak tembus atau terluka biasanya di situ ditemukan anak peluru atau serpihan peluru saat kita identifikasi lukanya (korban) tidak ditemukan adanya benda asing di luka tersebut," jelas dr Kenangan.
Dengan demikian, ditegaskan dr Ken, luka yang dialami korban disebabkan benda tumpul dan bukan karena peluru.
"Deskripsi luka yang kami temukan yakni luka karena benda tumpul, itu bisa akibat batu, kayu, saya tidak bisa menyimpulkan oleh apa yang pasti deskripsi lukanya karena kekerasan benda tumpul," papar dia.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan Suster Lia yang menangani korban saat masuk UGD pertama kali. Lia juga sempat bertanya ada apa dengan korban, lalu ada rekan korban yang menjawab.
"Saya sempat juga bertanya 'ini karena apa?', lalu ada mahasiswa dalam ruang UGD, saya tidak tahu siapa, dia bilang 'itu kena peluru karet teman saya' bilang coba periksa dulu jangan sampe ada sisa-sisa, saya periksa juga di lukanya itu tidak ada sisa-sisa peluru karet," kata Lia.
Tonton video 'Pelajar Ikut Demo Omnibus Law, Begini Pendapat Para Emak-emak':