Aksi unjuk rasa pada Selasa, 13 Oktober kemarin, menyisakan tanda tanya mengenai adanya ambulans yang nyaris menabrak aparat kepolisian. Ada apa gerangan?
Seperti diketahui aksi demonstrasi yang berlangsung pada Selasa kemarin awalnya diikuti massa dari PA 212 dkk. Namun, menjelang petang, tiba-tiba muncul massa remaja yang memprovokasi petugas hingga akhirnya dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata.
Massa yang awalnya terkonsentrasi di kawasan Bundaran Patung Kuda pun tersebar ke arah Senen dan juga Cideng. Polisi pun mengejar massa yang kocar-kacir itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi massa sempat memanas terutama di daerah Cideng, tetapi polisi dengan cepat meredam. Massa melempar petasan ke arah polisi yang kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata.
Namun ternyata sempat ada insiden yang tersebar di media sosial. Insiden itu terekam di kamera video yang lantas viral.
Polda Metro Jaya melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kombes Yusri Yunus membenarkan insiden tersebut. Bagaimana ceritanya?
"Kita ketahui bersama ada viral di media sosial, ada ambulans yang dikejar petugas pada saat ada terjadi demo di Menteng. Saya jelaskan memang betul pada saat itu ada tiga rangkaian. Pertama, adalah ada rangkaian sepeda motor, kemudian ambulans dan satu lagi ada ambulans lagi," kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Petugas merazia rangkaian ambulans tersebut. Menurut Yusri, ada laporan perihal sejumlah oknum yang mencoba memanfaatkan situasi di tengah kondisi unjuk rasa tersebut.
Saat dilakukan razia, sambung Yusri, dua rangkaian awal, dari sepeda motor hingga ambulans pertama berhenti dan bersedia diperiksa oleh petugas. Namun ambulans yang berada pada rangkaian terakhir mencoba melarikan diri saat hendak diperiksa.
"Tetapi rangkaian ketiga, yakni satu ambulans pada saat diberhentikan coba melarikan diri. Kita ketahui ada empat orang di ambulans itu dan coba melarikan diri dengan mundur dan nyaris menabrak petugas," terang Yusri.
Yusri menambahkan, ambulans tersebut dua kali memacu kecepatan tinggi untuk melarikan diri dan sempat hampir ikut menabrak petugas keamanan yang mencoba memeriksa ambulans tersebut.
"Ambulans itu mundur terus diberhentikan lagi. Berhenti sejenak dan tiba-tiba maju lagi hampir menabrak petugas. Ini masih didalami oleh petugas penyidik," ujar Yusri.
Saat ambulans tersebut kabur dari kejaran petugas, salah seorang penumpang berinisial N melompat keluar. N pun diamankan petugas.
Kemudian, polisi melakukan pencarian terhadap ambulans tersebut. Tak lama kemudian, ambulans beserta 3 penumpangnya berhasil diamankan.
"Malam kita temukan ambulans dan orangnya di Taman Ismail Marzuki. Kita amankan sekarang ke polda, yang 1 loncat dan sisanya 3. Jadi ada 4 (orang diamankan)," kata Yusri.
Polisi pun menginterogasi para penumpang itu untuk penyelidikan lebih lanjut. Salah satu penumpang berinisial N mengatakan ambulans itu bukan untuk keperluan medis.
"Dia menyampaikan bahwa ambulans tersebut bukan untuk kesehatan tapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo. Ini keterangan masih kita dalami nanti silakan tunggu hasilnya seperti apa," ucap Yusri.