Buka-bukaan Prabowo soal Kunjungan ke AS Hingga Lingkaran Jokowi

Round-Up

Buka-bukaan Prabowo soal Kunjungan ke AS Hingga Lingkaran Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 14 Okt 2020 06:33 WIB
Ray Jordan/detikcom
Foto Momen Kedekatan Jokowi dan Prabowo: Tim detikcom

Prabowo mengaku juga merasakan hal yang sama. Menurut Prabowo, ada orang yang suka mengklaim menggunakan namanya.

"Saya juga merasakan di lingkungan saya. Ada orang yang mengaku ini petunjuk Prabowo Subianto, ini petunjuk Ketua Umum Gerindra. Padahal tidak lewat saya. Kadang-kadang. Ngaku. Ada juga yang umpamanya dia sok menjadi filter gitu loh. Kadang-kadang surat-surat ke saya nggak disampaikan," ucap Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Prabowo juga menjawab pertanyaan miring tentang dirinya yang terkesan tak lagi lantang bersuara setelah menjadi menteri di kabinet Jokowi. Dia menjawab tentang tempat dan waktu kapan seseorang harus lantang.

"Lantang? Wah.... Jadi begini. Kita sebagai pemimpin, kita harus mengerti, dan kita harus tahu ya kan, peran apa, di saat apa, dengan cara apa. Jadi itu kita harus pandai untuk memilih. Tetapi nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Ibarat kita, tujuan kita mau dari Jakarta ke Surabaya, kadang-kadang kita harus tentukan apakah saya lewat jalur utara atau jalur selatan? Tapi ujungnya saya masih tetap mau ke Surabaya," ucap Prabowo.


Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan cita-citanya saat Pilpres 2019 sama sekali tidak berubah. Prabowo menegaskan hanya menjalani perannya saat ini demi kemajuan bangsa.

"Jadi waktu saya di luar pemerintah, saya calon presiden, ya saya menyampaikan cita-cita saya, nilai-nilai saya melalui program, melalui manifesto perjuangan," kata Prabowo.

Sikap lantang berbicara dalam forum pun dijelaskan Prabowo. Kalau dia bicara dengan nada loyo di depan ribuan orang, Prabowo mengaku kasihan kepada pendukungnya.

"Dan kalau kita bicara di forum, kan kita bicara di depan ribuan orang. Kalau kita bicara di depan 100 orang saja kalau tidak lantang, ngantuk. Saya kan bekas komandan pasukan, bekas panglima. Panglima, komandan, itu ya guru, ya pelatih. Jadi saya mengerti. Makanya kalau pelatih yang baik itu suaranya ya lantang supaya anak buahnya nggak ngantuk. Kalau rakyat ribuan, kalau saya bicara (suara bergumam) capek dia, kan kasihan mereka," kata Prabowo.

"Tapi cita-cita yang saya perjuangkan tidak berubah. Nah begitu saya memutuskan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara supaya Indonesia kuat, kita harus ada ketenangan, kita harus ada stabilitas, kita harus ada persatuan, kita harus ada kerukunan karena negara kita sudah dari zaman dahulu, ratusan tahun sebelum kita punya Republik Indonesia, Nusantara ini ratusan tahun kita diganggu. Kenapa, karena kita ini kaya," tutur Prabowo.


(zap/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads