Polisi mendalami orientasi seksual KMA (26), pelaku teror video call sex ke sejumlah mahasiswi UIN Alauddin Makassar. Pendalaman tersebut bakal melibatkan psikolog.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan pemeriksaan psikologi yang bersangkutan terkait dengan masalah kelainan orientasi seksual," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo saat berbincang dengan detikcom, Senin (12/10/2020).
Kombes Ibrahim mengatakan pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan psikolog terkait orientasi kelainan seksual dari pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi biasanya ada psikolog yang melakukan pemeriksaan, nanti kesimpulan dari psikolog itu akan menjadi dukungan di penyidikan," ujar Ibrahim.
Selain itu, polisi akan mendalami keterangan korban. Sejauh ini, ada 5 korban yang telah diperiksa, selanjutnya polisi memanggil 2 korban lagi.
"Kemudian karena kita dapat info korbannya 15 orang, namun kendalanya semua dari daerah. Kita berupaya untuk menghadirkan korban-korban ini, jadi sudah 2 lagi tambahan korban yang akan kita panggil dalam waktu dekat," beber Kombes Ibrahim.
Tak hanya psikolog dan korban, polisi juga akan menghadirkan saksi ahli IT. Pasalnya, kejahatan korban melibatkan handphone.
Diberitakan sebelumnya, belasan mahasiswi UIN Alauddin Makassar dilaporkan menjadi korban teror video call sex pada September 2020. Setelah menerima laporan korban, tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulsel berhasil mengidentifikasi KMA sebagai pelaku teror video call sex tersebut.
KMA pun ditangkap polisi di Bululohe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Selasa (6/10). Polisi juga berhasil menyita rekaman video call sex di ponsel Android milik KMA.
(nvl/nvl)