Demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di DPRD Sumatera Utara berujung ricuh. Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengatakan ada massa yang disebutnya dari kelompok anarko bergabung dengan geng motor.
"Ada 32 kelompok anarko. Kelompok anarko ini gabung dengan geng motor, sedang kita dalami," kata Irjen Martuani di Medan, Jumat (9/10/2020).
Martuani mengatakan massa yang disebutnya dari kelompok anarko itu terorganisir. Mereka, menurut Martuani, menumpang pada pengunjuk rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mensinyalir mereka terorganisir menumpang kepada pengunjuk rasa," ujarnya.
Dia mengatakan secara total ada 253 orang yang ditangkap terkait demo ricuh kemarin. Polisi juga menyita senjata tajam dari sejumlah orang.
"Di antara 253 ini ada yang membawa sajam atau kelewang, itu kita proses," jelasnya.
Selain itu, polisi juga menangkap dua orang yang diduga menjadi pelaku pembakaran mobil dinas polisi. Kedua orang tersebut dijerat sebagai tersangka.
"Kemudian ada dua orang yang ditangkap pelaku pembakar, perusakan terhadap mobil dinas kepolisian dan kita langsung jadikan dia tersangka," tutur Martuani.
Sebelumnya, satu unit mobil dinas kepolisian diduga dibakar massa di Jalan Sekip, Medan, Kamis (8/10). Warga di lokasi menyebut ada sekelompok massa yang membalikkan mobil lalu membakarnya.