Massa penolak Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) sudah meninggalkan flyover Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kondisi di lokasi berangsur kondusif.
Flyover Makassar menjadi titik sentral kericuhan demo penolakan Omnibus Law. Pantauan detikcom, pukul 21.40 Wita, Kamis (8/10/2020), tidak ada lagi aksi pelemparan dari massa.
Petugas kepolisian pun sudah tak lagi melepaskan tembakan gas air mata. Di lokasi hanya terlihat batu-batu yang berserakan dan juga selongsong peluru gas air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik terakhir di Jalan Urip Sumardjo juga tidak lagi terlihat aksi baku lempar. Di lokasi ini, massa sempat bertahan. Pihak kepolisian juga telah membuka arus lalu lintas yang sebelumnya sempat ditutup.
"Suasana kondusif," kata Kapolda Sulsel Irjen Merdysam.
Meski begitu, ratusan polisi masih terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi kericuhan. Mereka berkumpul di sekitar flyover Makassar.
Pada peristiwa ini, polisi menangkap 73 orang yang dianggap sebagai pelaku pelemparan batu dan 3 orang polisi terluka terkena busur. Kelompok anarko juga disebut sebagai dalang atas insiden ini.
(fiq/jbr)