Kapolda Sulsel: Kelompok Anarko Tunggangi Demo di Makassar Pancing Kericuhan

Kapolda Sulsel: Kelompok Anarko Tunggangi Demo di Makassar Pancing Kericuhan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Kamis, 08 Okt 2020 20:22 WIB
Demo tolak Omnibus Law di Makassar ricuh
Demo tolak omnibus law di Makassar ricuh. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Makassar, Sulawesi Selatan, berujung ricuh dengan aksi lempar batu dan busur. Polda Sulsel menyebut kericuhan ini ditunggangi kelompok anarko.

"Saat ini kita melakukan pendorongan setelah tadi titik sentral flyover massa kita sudah dorong," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdysam di lokasi aksi bentrokan, Makassar, Kamis (8/10/2020).

"Ini bukan lagi massa buruh, sudah bercampur dengan pihak sengaja menunggangi ini adalah massa anarko yang memancing kericuhan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, polisi masih berusaha membubarkan massa yang bertahan di sekitar Jalan Urip Sumaharjo, Makassar. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata kepada sekelompok massa yang bertahan.

"Secara keseluruhan, malam ini kondusif. Ada beberapa titik sentral jadi pusat unras (unjuk rasa) yang sampai saat ini kita lakukan pendorongan," terang Merdysam.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, unjuk rasa pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja di Makassar ricuh. Kelompok massa terus menyerang polisi dengan batu hingga tembakan petasan.

Polisi terus berupaya memukul mundur massa, termasuk menjauhkan kelompok pendemo dari gedung DPRD Sulsel. Situasi sempat mencekam sekitar 30 menit saat barikade polisi dan barisan massa hanya berjarak sekitar 15 meter.

Dalam momen tersebut, massa melempari polisi dengan batu, petasan, hingga melepaskan busur panah. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata. Peristiwa itu berlangsung sejak pukul 18.00 hingga 18.30 Wita. Kericuhan bahkan melebar hingga ke Jalan Tol Reformasi.

(fiq/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads