Palembang -
Seorang pria di Banyuasin, Sumatera Selatan, Gani (70), harus mengalami pengalaman pahit usai melihat menantunya, Rustam (37) diterkam buaya. Rustam tewas di hadapan Gani.
Peristiwa itu disebut terjadi di Sungai Bungin, Sumatera Selatan, sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (6/10). Rustam dan Gani saat itu sedang menarik ikan, namun tiba-tiba perahu mereka oleng. Ternyata, perahu mereka ditabrak buaya.
"Korban bersama mertuanya ini mau narik jaring ikan dari sungai. Perahu atau ketek yang mereka tumpangi langsung ditabrak oleh buaya," kata Kapolsek Sungsang Iptu Bambang Wiyono, Rabu (7/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tabrakan buaya itu membuat Rustam dan Gani terjatuh dari perahu. Rustam diserang buaya, sementara Gani selamat karena jatuh jauh dari buaya.
Gani disebut meminta tolong. Dia kemudian diselamatkan oleh nelayan lainnya, sementara Rustam tak bisa diselamatkan.
"Salah satu korban meminta tolong dengan nelayan lain dan bisa terselamatkan. Untuk korban bernama Rustam tidak bisa," ujar Bambang.
Bambang menyebut tubuh Rustam hilang. Dia menyebut Gani dan nelayan lainnya kembali ke daratan dan meminta bantuan warga dan polisi untuk mencari tubuh menantunya itu.
Pencarian dilakukan di wilayah sekitar lokasi kejadian. Tubuh Rustam ditemukan sekitar 12 jam setelah peristiwa tersebut. Kondisi tubuh Rustam sudah tak utuh.
"Kami imbau nelayan lain untuk lebih berhati-hati saat mencari ikan di Sungai Bungin, menjauhi daerah rawan," ujarnya.
Kasi Pengelola Taman Nasional Sembilang, Affan Absori, juga membenarkan peristiwa itu. Dia menyebut Gani dan Rustam masuk ke habitat buaya.
Iya benar ada insiden, memang itu habitat buaya. Namanya kawasan ada satwa liar dan buas, ya kalau ada orang masuk pasti akan timbul konflik," ujar Affan.
Dia meminta nelayan untuk berhati-hati jika berada di lokasi tersebut. Menurutnya, buaya sering muncul di pergantian waktu dari siang ke malam atau sebaliknya.
"Mau musim apapun, memang buayanya di situ tinggal. Kalau waktu konflik terjadinya saat pergantian dari siang ke malam atau sebaliknya. Jadi waktu ini harus dihindari," kata Affan.
Affan mengatakan buaya di lokasi itu bisa mencapai ukuran 6 meter. Dia mengatakan nelayan harus selalu waspada.
"Semua orang tahu lokasi itu ada konflik. Itu juga telah kita pasang papan imbauan dan balik lagi, safety si nelayan harus siap juga saat mencari ikan," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini