Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh menguji 14.918 sampel swab dengan hasilnya 3.519 positif Corona. Unsyiah menyebut rasio positif COVID-19 di Tanah Rencong melampaui ambang batas yang ditetapkan WHO.
Manager Operasional Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah Dr Ichsan mengatakan positivity rate dari sampel swab yang diuji pihaknya berjumlah 23,6 persen. Jumlah itu, katanya, jauh di atas rasio ambang batas positif yang telah ditetapkan WHO, yaitu 5 persen.
"Data ini patut menjadi perhatian kita bersama, karena semua ini menunjukkan bahwa wabah COVID-19, khususnya di Aceh semakin tak terkendali," kata Ichsan dalam keterangannya, Rabu (7/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Unsyiah bisa menguji 520 sampel dalam sehari. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan atas dukungan BNPB.
"Hal ini tidak lepas dari dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang telah memberikan bantuan berupa satu unit mesin real-rime PCR system dengan 48 Wells beberapa waktu lalu," ujarnya.
Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal kemudian menyinggung usulan DPR Aceh (DPRA) yang agar ada tes swab massal di tempat keramaian. Unsyiah mendukung usulan itu karena banyak orang terpapar Corona tapi tidak bergejala.
"Untuk itu Unsyiah siap mendukung swab massal di tempat tertentu. Seperti warung-warung kopi, sehingga kita bisa mendeteksi penyebaran virus COVID-19 ini," jelas Samsul.
Samsul menyebut orang yang tak bergejala itu bisa pulang ke rumah dan membahayakan orang yang memiliki penyakit penyerta. Menurutnya, pasien Corona yang meninggal di Aceh mayoritas memiliki penyakit penyerta.
"Kalau kita lihat persentase yang meninggal, yang paling tinggi adalah darah tinggi, kencing manis, jantung dan paru. Maka kita perlu mewaspadai virus COVID-19," ujar Samsul
Hingga kemarin, positif Corona di Aceh berjumlah 5.180 kasus. 1.869 orang dirawat di rumah sakit atau diisolasi di rumah, 3.108 orang dinyatakan sembuh, 203 orang meninggal dunia.
"Kita berdoa kepada Allah SWT agar 1.869 pasien yang kini sedang menjalani perawatan maupun dalam proses isolasi mandiri, segera sehat kembali," kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani.