Surat Al Quraisy adalah surat Makkiyyah. Surat ini terdiri dari 4 ayat.
Dilansir Buku tafsir Al Mishbah jilid 15 oleh Dr M Quraish Shihab, Al Quraisy menceritakan tentang suku yang paling berpengaruh di Mekah yakni suku Quraisy. Selain itu surat berisi betapa besar nikmat Allah kepada mereka yang mestinya mereka syukuri dengan jalan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Buku tersebut juga menyebut, menurut ahli tafsir al-Biqa'i tujuan utama surat Al Quraisy ini adalah membuktikan lawan dari apa yang ditunjuk oleh surat Al Fil yang lalu di mana dibuktikan kebinasaan mereka yang durhaka dan angkuh. Dalam surat ini diuraikan betapa sejahtera mereka yang taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat ini merupakan surat ke-29 dari segi perurutan turunnya. Surat Al Quraisy turun sebelum surah At Tin dan sesudah surat Al Qari'ah.
Berikut Surat Al Quraisy:
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
li`īlāfi quraīsy
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
falya'budụ rabba hāzal-baīt
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
allazī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf
Sahabat Nabi, Ubay Ibn Katj, menjadikan surat ini bagian dari surah yang lalu, yakni surah al-Fil, dan karena itu dalam Mushhaf al-Qur'an, oleh sahabat Nabi, surat ini tidak diawali dengan Basmalah yang merupakan batas pemisah antara satu surat dengan surat sebelumnya.
Ada juga riwayat yang menyatakan bahwa Sayyidina 'Umar Ibn Khaththab ra. suatu ketika membaca surat At Tin dan Az Zaitun pada rakaat pertama Maghrib dan pada rakaat keduanya membaca surat Alam tara kaifa bersama dengan surah Li Ilafi Quraisy.
Tetapi pendapat yang menilai kedua surat Al Quraisy itu merupakan satu surat saja, tidak didukung oleh ijma' (kesepakatan) seluruh ulama. Karena itu pula semua Mushhaf menuliskan basmalah sebagai tanda pemisahan pada dari surat sebelumnya.