Pihak Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ) mengungkap soal dugaan awal mula penyebaran virus Corona (COVID-19) ke ratusan mahasiswa. Mayoritas mahasiswa diduga tertular Corona dari kantin.
Hal itu diungkapkan oleh pengasuh asrama PTIQ, Pangadilan Daulay, saat dihubungi, Senin (6/10/2020). Daulay awalnya menjelaskan mengenai program khusus yang diikuti oleh mahasiswa yang terkena Corona tersebut.
"Iya program khusus jadi kita di sini tuh satu tahun pertama dan satu tahun kedua di asrama, untuk program tafsir Alquran. Semester 3-7 online semua karena sesuai dengan ketentuan pemerintah tapi semester 1-2 ini karena menghapal Alquran susah, tidak efektif onlinenya," kata Daulay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mulai masuk masa pembelajaran, para mahasiswa diwajibkan untuk membawa surat bebas COVID-19 sebelum tinggal di asrama. Sejumlah barang-barang yang dibawa mahasiswa itu pun disemprot disinfektan.
"Setelah beberapa lama, ada satu orang tuanya udah kena duluan. Cuman dia nggak bilang orang tuanya kena. Dia masuk sini, tapi ketika dia masuk di bawa surat bebas COVID, kita yakin saja, setelah kuliah beberapa lama kemudian disuruh periksa di rumah sakit Mayapada, ternyata positif, satu orang itu," ujar Daulay.
Pihak rumah sakit kemudian melaporkan 1 mahasiswa positif Corona itu ke Puskesmas Kecamatan. Petugas puskesmas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap teman satu kamar mahasiswa yang dinyatakan positif Corona itu.
"Dia kan sekamar 5 orang, lalu diperiksa 2 negatif 2 positif. Karena ada yang positif maka bergerak semua kesehatan dari kecamatan, wali kota, kemenkes itu turun semua dibantu oleh polisi datang ke sini untuk memeriksa yang lain, maka diperiksalah dari 425 santri itu OTG karena saya nggak tahu gejalanya apa tahu2 kena, 232, terus 220 dibawa, 12 belum ada hasilnya," imbuh Daulay.
Daulay juga mengungkap dugaan lain mengenai awal mula penyebaran Corona itu. Menurut Daulay, ada kemungkinan para mahasiswa itu tertular dari kantin.
"Ya tapi kata Kemenkes merembet paling parah itu dari kantin, jadi orang kantinnya kena, dan orang itu makan terus dilayani, mungkin dari itulah berkembang, nah yang dua orang itu (mahasiswa) tidak mungkin sehebat itu penyebarannya," tutur dia.
Daulay menjelaskan petugas kantin itu memang sering keluar masuk area asrama untuk membeli bahan-bahan makanan. Para mahasiswa ini disebut Daulay memang kerap makan bareng di kantin tersebut.
"Mungkin dari luar itu, mungkin balik-balik, karena dia di kantin, beli bahan-bahannya di pasar. Apakah kena di pasar atau gimana, ternyata dia kena," kata Daulay.
"Itu dugaan, belum kita pastikan, yang jelas memang kantin itu kena, positif dia, dan santri ini makan rame-rame di sana," sambung Daulay.
Sebelumnya, pengelola Wisma Atlet mengungkapkan total ada 225 mahasiswa PTIQ yang diisolasi. Mayoritas mahasiswa tersebut termasuk kategori orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
"Kesimpulannya jumlah pasien yang berasal dari Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an atau PTIQ Cilandak Jakarta selatan yang dikirim ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran sejumlah 64 orang dan yang dikirim ke Wisma karantina Pademangan sejumlah 161 orang, jadi total seluruh sebanyak 225 orang," kata Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (5/10).
Arifin merinci para mahasiswa ini dipindahkan secara bertahap sejak Minggu (4/10) kemarin. Mereka dijemput oleh petugas ber-APD lengkap menggunakan bus sekolah.
Di tahap awal, jelas Arifin, sebanyak 53 mahasiswa tiba di Wisma Atlet. Kemudian, mahasiswa yang memiliki gejala COVID-19 ditempatkan di tower 7 dan yang tak bergejala di tower 5.
Selanjutnya, petugas kembali menjemput mahasiswa PTIQ sejumlah 161 orang. Karena seluruhnya tak bergejala COVID-19, mereka pun langsung diantar menuju Wisma Karantina Pademangan untuk menjalani isolasi.
"Kemudian di hari yang sama datang lagi pasien yang berasal dari PTIQ tersebut sebanyak 161 orang termasuk orang tanpa gejala (OTG) dan dilaksanakan isolasi mandiri di Wisma karantina Pademangan," ujarnya.
Selanjutnya, sebanyak 11 mahasiswa kembali diantar ke Wisma Atlet. Mereka terdiri sari 9 orang OTG dan 2 orang bergejala.
"Hari ini Senin, 5 Oktober 2020, sekitar pukul 14.30 WIB telah diterima lagi pasien dari PTIQ sebanyak 11 orang, dari 11 orang tersebut 2 orang bergejala," sebutnya.