Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara HUT ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jokowi menyampaikan sejumlah pernyataan.
Jokowi menjadi inspektur upacara dalam peringatan HUT ke-75 TNI yang digelar secara virtual mengingat situasi pandemi COVID-19 (Corona) di Istana Negara, Jakarta.
Upacara disiarkan live di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/10/2020). Upacara diawali dengan mengheningkan cipta. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Sapta Marga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, tampak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi tiga pimpinan matra TNI, yaitu KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, serta pejabat negara lainnya.
Berikut ini 6 instruksi Jokowi dalam HUT ke-75 TNI:
Ingatkan Sinergi TNI-Polri
Jokowi menyebut TNI harus selalu siap untuk bersinergi dengan pihak manapun. Ini juga termasuk dengan Polri.
"Karakter pejuang yang selalu siap untuk bersinergi, bekerja sama, bahu-membahu dengan berbagai elemen bangsa. Sinergi antar-korps, sinergi antar-matra, sinergi antar-instansi, serta sinergi antar-TNI dan Polri, sinergi adalah kunci untuk membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif," tegas Jokowi.
"Karakter pejuang yang selalu siap menjawab panggilan tugas, kapan pun dan di mana pun karena itu kita perlu TNI yang profesional, yang benar-benar terdidik dan terlatih, yang terus-menerus meningkatkan kemampuannya agar selalu siap memenuhi panggilan tugas," lanjutnya.
Anugerahi Bintang Militer 3 Anggota TNI
Jokowi memberikan tanda kehormatan bintang militer kepada 3 anggota TNI. 3 anggota TNI yang dianugerahi bintang militer tersebut berasal dari 3 angkatan bersenjata, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).
Ada 3 bintang militer yang diberikan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 9, 22, 27/TK Tahun 2020 Tanggal 26 Maret 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Jalasena Nararya dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.
Tiga anggota TNI yang mendapatkan bintang militer tersebut adalah:
1. Sri Widodo, Kolonel Infanteri, NRP 11940019860971, Wadanpusdiklatpassus Kopassus, yang dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
2. Suryo Hadi Umar, Kapten Marinir, NRP 20296P, Pasi Intel Yonif 1 Pasmar 2 Korps Marinir, yang dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jalasena Nararya.
3. Sobirin, Pembantu Letnan Satu, NRP 518297, Bintara Batalyon Kesehatan Denma Mabes AU, yang dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.
Ubah Kebijakan Belanja Pertahanan Jadi Investasi Pertahanan
Jokowi menegaskan TNI harus menguasai lompatan teknologi terkini untuk mengubah kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan. Jokowi menyebut, dengan kebijakan investasi, TNI akan mampu mewujudkan kekuatan perang modern.
"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh untuk mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kebijakan investasi ini harus berfikir jangka panjang. Serta dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
"Kebijakan investasi pertahanan itu berfikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan," jelasnya.
Jokowi juga berpesan agar investasi dilakukan secara terencana, sehingga TNI akan menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi.
Selain itu, Jokowi menekankan transformasi organisasi dan teknologi harus didukung oleh personel TNI yang kokoh. Baik dalam melakukan tugas perang maupun operasi militer selain perang.
Pertempuran Masa Depan Punya Daya Hancur Besar
Jokowi memerintahkan TNI untuk bersiap-siap menghadapi potensi pertempuran masa depan yang berdaya hancur lebih besar. Supaya siap dengan pertempuran itu, TNI harus paham lompatan teknologi terkini.
"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar. High level destruction," kata Jokowi.
Jokowi mendorong agar TNI mampu menguasai teknologi-teknologi terbaru di bidang pertahanan.
Di masa depan nanti, pertempuran akan berjalan lebih singkat, namun berbentuk banyak dimensi. Jokowi menyebutnya dengan istilah pertempuran hibrida dan pertempuran lintas dimensi.
"Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik taktik konvensional, nonkonvensional, serta taktik lintas dimensi baik sosial politik, maupun ekonomi," kata Jokowi.
Puji Transformasi TNI
Jokowi memaparkan satuan organisasi baru TNI, antara lain Kogabwilhan yang merupakan gabungan dari matra TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Selain itu, ada Satuan Siber TNI.
"Dalam lima tahun terakhir, TNI melakukan transformasi organisasi secara signifikan dengan pembentukan satuan-satuan organisasi baru. telah kita bentuk organisasi tempur baru seperti Divisi III Kostrad, Komando Operasi III AU, Armada III AL, dan Pasukan Marinir ke-3. Telah kita bentuk kekuatan gabungan TNI, terutama 3 Kogabwilhan dan 3 Skadron AU dan Satuan Siber TNI," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan TNI harus terus melakukan transformasi menyikapi dinamika dunia. Jokowi ingin TNI andal dan adaptif terhadap segala macam ancaman.
Apresiasi TNI Perangi Virus COVID-19
Jokowi memberikan apresiasi atas peran TNI bantu atasi penyebaran virus Corona selama ini.
Ucapan itu disampaikan Jokowi melalui akun Instagram-nya, Senin (5/10/2020). Jokowi mulanya berbicara soal musuh tak kasatmata yang menyerang Indonesia, yakni virus Corona (COVID-19).
"Seluruh dunia, termasuk kita di Indonesia, kini berkubang dalam perang melawan COVID-19, musuh tak kasatmata yang memorak-porandakan hampir semua tatanan kehidupan," kata Jokowi.
Jokowi lantas mengapresiasi peran TNI selama ini dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dari membantu mendisiplinkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan hingga ikut menegakkan aturan di daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Di tengah suasana itu, kita patut memberi apresiasi yang tinggi kepada Tentara Nasional Indonesia atas berbagai perannya: dari membantu mendisiplinkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan, ikut menegakkan aturan di daerah-daerah yang menerapkan PSBB, sampai menjalankan operasi kemanusiaan dalam upaya menghentikan penyebaran virus COVID-19," tuturnya.
Jokowi berharap TNI selalu bersikap profesional. Dia juga berharap TNI selalu menjadi kebanggaan rakyat Indonesia.