Menko Polhukam, Mahfud Md mengatakan tim pencari fakta (TGPF) yang mengungkap kasus penembakan di Intan Jaya, Papua akan menyampaikan temuan secara objektif. Sementara proses hukum dalam kasus ini akan dilakukan oleh Polri.
"Kemudian tim ini nanti akan menyampaikan kesimpulan yang objektif serta solusi yang diusulkan kepada pemerintah, tetapi proses hukum berjalan sendiri di luar ini," kata Mahfud saat memimpin rapat TGPF Intan Jaya di Kantor Kemenko Polhukam yang disiarkan melalui akun YouTube Kemenko Polhukam, Senin (5/10/2020).
Mahfud menegaskan TGPF hanya mencari fakta dan informasi peristiwa penembakan. Sementara itu, pada proses hukum, Mahfud meminta agar pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kebijakan pemerintah adalah peristiwa itu sendiri adalah peristiwa pidana harus segera diselidiki dan disidik dan segera dibawa ke pengadilan pelaku-pelakunya. Sedangkan ini akan mencari informasi-informasi lain di luar itu dan fakta lain yang tidak pro justitia, tetapi kalau ada di luar itu akan disalurkan ke Polri," katanya.
"Jadi hukum berjalan di Porli. Nah ini yang kita hukum untuk mencari fakta yang lebih komprehensif tidak terkait pasal-pasal hukum semata, tapi ada soal agama, politis dan sebagainya," sambungnya.
Guna mencari temuan yang objektif, Mahfud menyebut TGPF melibatkan tokoh intelektual hingga tokoh adat setempat. Pelibatan unsur di luar Kemenko Polhukam diharapkan akan memberikan masukan untuk mengungkap fakta penembakan yang menewaskan dua anggota TNI dan dua warga sipil ini.
"Tim ini menang tim yang ditunjuk atau yang dipilih oleh Menko Polhukam yang menggabungkan berbagai institusi terkait tetapi juga banyak sekali tokoh intelektual kampus, tokoh masyarakat, tokoh agama dilibatkan di sini agar semuanya bisa menyampaikan usul-usulannya tentang langkah yang tepat dan objektif, benar dan bermoral ketika akan mengungkap fakta ini," sebut Mahfud.
Mahfud menyebut pihaknya juga terbuka dalam menerima informasi tentang penembakan ini. Namun harus disertakan dengan fakta dan data.
"Tim ini bertekad mengatakan inilah temuan kami, kalau anda punya informasi lain silakan juga. Toh kita sama-sama mencari kebenaran, tunjukkan kalau ada informasi lain, buktinya apa, faktanya apa," sebut dia.