Kota Bogor Kembali Zona Merah, Bima Arya Minta Semua Lini Diperbaiki

Kota Bogor Kembali Zona Merah, Bima Arya Minta Semua Lini Diperbaiki

Angga Laraspati - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 23:12 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya
Foto: Pemkot Bogor
Jakarta -

Wali Kota Bogor Bima Arya membeberkan update terakhir perminggu ini, yaitu Kota Bogor kembali Zona Merah dan mengalami penurunan skors dari 199 menjadi 165. Turunnya skor ini disebabkan beberapa faktor seperti kasus kematian (Mortality) yang meningkat, adanya enam kematian dalam satu minggu, keterisian tempat tidur, dan angka kesembuhan (recovery rate).

"Kami ingin meminta kerja samanya untuk fokus betul, bersama-sama memperbaiki semua lini," ujar Bima Arya, Jumat (2/10/2020).

Hal tersebut dikatakan oleh Bima saat bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser ketika mendampingi Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro Tambunan ketika melakukan video conference dengan Direktur Rumah Sakit se-Kota Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jumat (2/10) sebelum melakukan peninjauan langsung ke Rumah Sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, kasus kematian yang tercatat akibat positif COVID-19 dan merupakan pasien dengan penyakit bawaan atau komorbid adalah sebesar 80%. Penyakit komorbid antara lain penyakit jantung, diabetes, hipertensi, stroke, dan lainnya. Usia pasien yang meninggal pun didominasi usia lanjut.

"Point utamanya pasien dengan komorbid harus menjadi atensi khusus dengan memberikan obat yang akan dikirim kementerian, yakni Klorokuin Fosfat dan Avigant untuk mempercepat kesembuhan," tutur Bima.

ADVERTISEMENT

Terkait ketersediaan tempat tidur, Bima meminta kerja saman terutama ke delapan rumah sakit rujukan agar mengusahakan penambahan tempat tidur. Di sisi lain, sudah ada beberapa rumah sakit yang sudah mempersiapkan penambahan tempat tidur

Tak hanya itu, Bima pun meminta rumah sakit untuk mengupdate data pasien dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor agar tidak berubah.

"Sesuai dengan apa yang di data kita, fasilitas COVID-19 untuk merah, kuning, hijau semuanya itu disampaikan ke Dinkes, sehingga data tidak berubah ketika kami mengupdate data dengan Satuan Tugas COVID-19 nasional," tegas Bima.

Sementara itu, Pemkot Bogor juga tengah berupaya menyiapkan satu hotel untuk khusus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang akan dibantu BNPB. Selain itu, di BNN Lido sudah ada 11 OTG yang diisolasi meski awalnya tidak mudah mengajak pasien, tetapi Pemkot Bogor terus melakukan pendekatan.

"Jadi yang hijau alias tidak ada gejala ini perawatannya tidak lagi di rumah sakit," tuturnya.

Lebih lanjut, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro Tambunan mengatakan sedikitnya ada 14 indikator dari Kemenkes yang menentukan Zona Merah. Lima di antaranya Kota Bogor memiliki skor rendah, sebut saja penurunan jumlah meninggal, peningkatan jumlah yang sembuh, peningkatan OTG.

"Sudah ada arahan Menko Kemaritiman untuk penyediaan hotel untuk OTG, Menko Kemaritiman pun langsung memberikan instruksi Kemenkes agar obat-obatan langsung dikirim ke Dinkes Kota Bogor. Untuk pasien terkonfirmasi positif dilengkapi datanya, di antaranya alamat KTP dan alamat domisili dibedakan, ini untuk menentukan mitigasi dan pencegahannya. Dengan data ini membantu kita mencegah agar penularan Covid-19 tidak masif," pungkasnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads