Bocah RFZ (10) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan ayah kandungnya Desman Zebua (34). Walau pihak keluarga tidak melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, namun kasus tersebut tetap akan diproses.
"Memang benar, ibu korban tidak melaporkan kasus ini dan meminta diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, kasus penganiayaan ini dilaporkan Komisi Perlindungan Anak," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmiko, kepada detikcom, Jumat (2/10/2020).
Dia menjelaskan, akan segera melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Desman Zebua ayah dari korban. Pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mengetahui kejiwaan Desman yang tega menganiaya anaknya dengan menjepit beberapa jari kaki anaknya dengan tang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan periksa kejiwaan bapaknya, jangan-jangan psikopat," kata Indra.
Pihak kepolisian akan memproses kasus yang sempat viral di media sosial ini. Selain itu polisi akan meminta pihak perusahaan sawit untuk menerima istri Desman bekerja menggantikan suaminya.
"Saya nanti minta pihak perusahaan untuk dapat kiranya menerima istrinya bekerja mengganti posisi suaminya. Biar ada biaya untuk anak-anaknya. Karena Desman tentunya akan tetap kita proses," kata Indra.
Indra juga menyebutkan, dalam kasus penganiayaan ini, dia akan menggali semua informasi tentang perilaku Desman. Termasuk juga informasi tentang korban sendiri.
"Saya akan gali informasi semuanya terkait masalah ini. Jangan-jangan juga anak-anaknya yang lain juga pernah menjadi korban kekerasan juga," kata Indra.
Saat ini Indra telah menjadikan bocah RFZ sebagai anak angkatnya. Kondisi bocah itu masih banyak bekas penganiayaan ayahnya yang belum pulih. Beberapa jari kakinya dijepit dengan tang oleh bapaknya.
"RFZ kini menjadi anak angkat dan akan saya urus sebagaimana anak sendiri. Nah, kenapa saya meminta perusahaan tersebut untuk menerima ibunya bekerja di sana, ya karena RFZ ini masih punya adik lagi 6 orang yang masih keci-kecil. Jadi ibunya (Mitaria Zendrato) kalau tetap bekerja bisa memenuhi kebutuhan adik-adiknya," kata Indra.
(cha/jbr)