KPK Sindir Pejuang Tak Tinggalkan Gelanggang, Febri Tak Lari dari Perang

Round-Up

KPK Sindir Pejuang Tak Tinggalkan Gelanggang, Febri Tak Lari dari Perang

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Sep 2020 22:07 WIB
Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, melepas jabatannya sebagai jubir KPK. Febri mundur usai pimpinan KPK terbaru hendak mencari juru bicara KPK yang baru.
Foto: Febri Diansyah (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Mundurnya Febri Diansyah dari KPK menguak ternyata ada 37 pegawai KPK yang mengambil keputusan sama dengan Febri, pasca Undang-Undang KPK yang baru disahkan. Menyikapi hal ini, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melontarkan sindiran lewat analogi pejuang perang.

"Kami menghormati keputusan pribadi pegawai KPK. Namun, dengan apa pun alasannya, KPK itu bukan tempat santai, KPK adalah candradimuka bagi para pejuang antikorupsi. Kami tak bangga kepada mereka yang masuk dengan segala kelebihannya," ucap Ghufron dalam keterangannya, Sabtu (26/9/2020).

Ghufron menganalogikan KPK sebagai tempat pertempuran melawan tindak korupsi. Dia mengaku menghargai orang-orang yang masih bertahan di KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami sangat berbesar hati dan berbangga kepada mereka yang bertahan di dalam KPK bersama kami kini dengan segala kekurangan KPK saat ini. Pejuang itu tak akan meninggalkan gelanggang sebelum kemenangan diraih. Selamat kepada mereka yang masih mampu setia mencintai KPK," ujar dia.

Pada akun Twitternya, Febri Diansyah mencuitkan dirinya keluar dari KPK, namun tetap akan berperang melawan tindak korupsi. Febri mengawali cuitannya dengan membahas soal pamit pergi dari KPK.

ADVERTISEMENT

"Sebelum akhirnya saya memutuskan ini, seorang teman bilang: 'Feb, jabatan, kekuasaan bahkan penghasilan ini semua tidak sebegitu pentingnya dibanding merawat keyakinan dan prinsipmu'. Dan kemudian saya bilang: Ya, dalam segala kecintaan pada KPK, saya pamit," kata Febri melalui akun Twitter-nya, seperti dilihat detikcom siang tadi.

Febri mengatakan kondisi KPK telah berubah. Karena itu, menurutnya, KPK harus dijaga lebih kuat baik dari dalam maupun dari luar.

"Dengan jujur saya sampaikan, kondisi KPK memang telah berubah. Tapi saya tetap menghormati pilihan teman-teman yang bertahan ataupun selesai duluan. Dan karena itu, menurut saya, KPK harus dijaga dengan lebih kuat. Dari dalam ataupun luar," ujarnya.

Komisi III DPR hari ini memulai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon pimpinan KPK. Salah satu yang diuji adalah Nurul Ghufron.Foto: Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (Agung Pambudhy/detikcom)

Menurut Febri, perang besar yang dihadapi adalah melawan korupsi. Karena itu, dia memilih pertempuran lain dalam peperangan yang sama.

"Jawaban untuk pertanyaan, apakah keputusan ini seperti lari dari perang? Perang besar kita adalah perang melawan korupsi. Dalam perang ini, banyak pertempuran yang harus dihadapi. Pamit dari KPK saat ini seperti memilih pertempuran lain dalam peperangan yang sama. Melawan korupsi," tuturnya.

Soal mundurnya puluhan pegawai KPK tahun ini disampaikan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango. Dia merinci 37 pegawai yang mengundurkan diri di antaranya 29 pegawai tetap dan 8 pegawai tidak tetap mundur sejak awal tahun.

"Terhitung sejak Januari sampai awal September, yang saya catat, 29 pegawai tetap dan 8 orang pegawai tidak tetap," kata Nawawi kepada wartawan, Jumat (25/9).

Soal mundurnya Febri dari KPK, berdasarkan surat pengunduran diri yang diperoleh detikcom, mantan juru bicara KPK tersebut diketahui telah mengajukan pengunduran diri sejak 18 September 2020. Surat pengunduran diri Febri Diansyah ditujukan kepada pimpinan KPK, Sekjen KPK, dan Kepala Biro SDM KPK.

Febri mengatakan kondisi politik dan hukum telah berubah bagi KPK. Kondisi itu membuat dia akhirnya memutuskan mundur.

"Kondisi politik dan hukum telah berubah bagi KPK. Setelah menjalani situasi baru tersebut selama sekitar sebelas bulan, saya memutuskan jalan ini, memilih untuk mengajukan pengunduran diri dari institusi yang sangat saya cintai, KPK," ungkapnya, Kamis (24/9).

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads