Geger Pria Bekasi Ngamuk 'Hancurkan Dunia' saat Kena Operasi Yustisi

Round-Up

Geger Pria Bekasi Ngamuk 'Hancurkan Dunia' saat Kena Operasi Yustisi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Sep 2020 06:42 WIB
Pria mengamuk dan ancam hancurkan dunia saat ditindak operasi yustisi
Tangkapan layar pria mengamuk saat oeprasi yustisi di Bekasi. (screenshot 20detik)
Bekasi -

Ada-ada saja ulah warga yang ditemui petugas pelaksana operasi yustisi. Beragam respons yang diberikan masyarakat yang kena tindak karena melanggar protokol kesehatan.

Seperti salah satunya pria di Bekasi yang mengamuk saat hendak ditindak petugas karena tidak menggunakan masker. Pria itu bahkan mengoceh akan 'menghancurkan dunia' ketika hendak ditindak petugas.

Peristiwa itu pun viral di media sosial. Saat itu, pria tersebut berboncengan naik motor dengan ayahnya disetop karena tidak mengenakan masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia kan nggak ngerti kenapa diberhentiin, mau dibawa ke mana. Dia bilang 'penghianat ini', 'saya hancurkan dunia'. Jadi antara omongan ini kan nggak nyambung. Dia nggak paham bahwa saat ini telah melakukan tindakan disiplin protokol kesehatan," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Wijinarko ketika dihubungi detikcom, Jumat (25/9/2020).

ADVERTISEMENT

Peristiwa yang menghebohkan itu terjadi di Teluk Pucung, Bekasi Utara pada Rabu (23/9) pukul 10.30 WIB. Petugas di lokasi tetap berusaha menyikapi itu secara persuasif dan humanis. Pria yang mengamuk tersebut kemudian dibawa ke pos pengamanan polisi untuk diberikan edukasi.

"Jadi memang mungkin kondisi dia yang nggak stabil, terus kita arahkan ke sidang yustisi tidak menerima, akhirnya kita bawa ke pos polisi. Kita berikan pemahaman dan edukasi soal mekanisme tersebut," ujar Wijinarko.

Sementara itu, Kapolsek Bekasi Utara Kompol Chaled Thayib mengatakan pria itu awalnya berkendara bersama ayahnya menuju ke Tambun, Kabupaten Bekasi. Saat itu, hanya pria itu yang tidak menggunakan masker.

Chaled menambahkan, pihaknya telah memberikan imbauan dan teguran lisan kepada pemuda dan ayahnya tersebut. Usai diberikan masker dan teguran dari petugas, pemuda tersebut langsung meninggalkan lokasi.

"Kita tegur aja lain kali pakai masker. Makanya kita berikan masker. Kita kasih sanksi teguran," pungkas Chaled.

Kepada polisi, sang ayah menjelaskan bahwa pria tersebut mengalami gangguan kejiwaan.

"Lalu kita tanya sama yang bonceng ini, ternyata Bapaknya. 'Iya Pak dia ini stres'. Oh ya udah kalau gitu kita kasih masker. Ya udah berangkat dia dari Bekasi Utara mau ke Tambun," terang Chaled.

Chaled menambahkan, pihaknya telah memberikan imbauan dan teguran lisan kepada pemuda dan ayahnya tersebut. Usai diberikan masker dan teguran dari petugas, pemuda tersebut langsung meninggalkan lokasi.

"Kita tegur aja lain kali pakai masker. Makanya kita berikan masker. Kita kasih sanksi teguran," pungkas Chaled.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads