Seorang pria berinisial IBC (50) diamankan petugas setelah menabrak anggota Satpol PP inisial JR (36) saat ditindak pada operasi yustisi di Cakung, Jakarta Timur. Di balik aksi pria penabrak anggota Satpol PP itu tersimpan cerita sedih.
IBC saat itu diketahui berdua di dalam mobil bersama anaknya yang berusia 10 tahun. Anak berkebutuhan khusus itu ditemukan dengan kondisi badannya penuh luka lebam.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Irigasi, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (23/9) pukul 10.00 WIB. Kala itu petugas gabungan mendapati IBC mengendarai mobil tanpa menggunakan masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami tiga pilar melaksanakan operasi yustisi, saat itu pelaku pakai mobil dan nggak pakai masker. Disetop petugas untuk dimintai sanksi. Tapi pelaku menolak dan segera tancap gas sehingga petugas di depannya tertabrak," kata Kapolsek Cakung Kompol Satria ketika dihubungi wartawan, Kamis (24/9/2020).
Petugas sempat mengejar mobil IBC tersebut. Setelah berhasil diberhentikan, IBC menolak diberi sanksi pelanggaran operasi yustisi. Menurut Satria, saat itu pelaku beralasan tidak mengetahui adanya operasi yustisi tersebut.
"Kita minta baik-baik untuk turun dia menolak. Kita jelaskan juga kesalahannya tapi menyangkal dan bilang nggak mengetahui sedang dilaksanakan operasi yustisi," terang Satria.
Sementara itu, petugas Satpol PP berinisial JR (36) yang ditabrak IBC mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya. Korban pun diketahui telah membuat laporan di Polsek Cakung.
"Betul, betul sudah buat laporan," imbuh Satria.
Namun, dari hasil pemeriksaan di Polsek Cakung, polisi menyebut IBC terindikasi mengalami gangguan kejiwaan. Untuk itu, polisi telah mengirim pelaku ke RS Polri untuk menjalani tes kejiwaan.
Balik ke masalah operasi yustisi. Saat digeledah mobilnya, petugas mendapati IBC bersama anaknya berusia 10 tahun. Anak tersebut berkebutuhan khusus dan penuh luka lebam. Polisi curiga anak tersebut mendapat kekerasan.
"Ketika pemeriksaan berlangsung kami memang misahkan si bapak dan anaknya. Di situ kami melihat di anak tersebut adanya luka lebam dan beberapa luka bakar akibat sundutan rokok," sambungnya.
Satria mengatakan anak tersebut merupakan anak berkebutuhan khusus. Saat ditemui petugas, Satria menyebutkan kondisi anak tersebut seperti tidak terurus.
"Bisa dilihat dari kukunya yang panjang dan fisiknya agak lemah karena kurang minum dan makan. Dan beberapa ciri lainnya yang terlihat adanya bekas kekerasan pada anak tersebut. Luka lebamnya ada di paha, ada di badan. Jadi ketika kita coba bantu dia ganti baju karena dia anak berkebutuhan khusus dia tidak bisa ya, jadi dari situ kita baru bisa lihat (luka lebamnya)," terang Satria.
Terkait sejak kapan luka tersebut dialami oleh anak tersebut, Satria belum bisa memastikannya. Polisi juga belum mengetahui apakah luka lebam pada tubuh korban itu akibat kekerasan pelaku. Dia mengatakan saat ini anak tersebut telah dititipkan di Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.
Sementara IBC dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terindikasi mengalami gangguan jiwa. IBS akan diobservasi kejiwaannya selama 2 minggu.