Resah Komisioner Ombdusman Usai Disasar Bantuan Kuota

Round-Up

Resah Komisioner Ombdusman Usai Disasar Bantuan Kuota

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 23 Sep 2020 06:50 WIB
Pengusaha dan politisi PAN Alvin Lie
Anggota Ombudsman RI Alvin Lie (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Anggota Ombudsman RI Alvin Lie merasa heran dengan SMS pemberitahuan yang masuk ke handphone-nya Selasa (22/9) dini hari tadi. SMS itu provider Telkomsel yang memberitahukan kalau dia mendapat bantuan kuota dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Alvin pun merasa heran kenapa bantuan itu menyasar kepada dirinya. Padahal dirinya bukan pengajar.

"Memang benar saya mendapat SMS pemberitahuan dari Telkomsel bahwa nomer saya sudah mendapat kuota internet, bantuan dari Kemendikbud, SMS tersebut masuk pada dini hari pukul 01.19 WIB, yang mana itu saya kira sangat tidak etis memasukkan SMS pada jam 1 pagi. Saat ini saya bukan dosen, anak-anak saya juga sudah selesai sekolah semua mereka sudah berkeluarga, " kata Alvin, ketika dimintai konfirmasi, Selasa (22/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, di sisi lain Alvin mengaku dirinya memang berstatus mahasiswa. Dia saat ini tengah menempuh pendidikan S3. Meski begitu, dia menilai mahasiswa S2/S3 tidak perlu diberikan bantuan kuota karena rata-rata sudah berpenghasilan.

Dia menyarankan sebaiknya pemerintah menyeleksi sehingga bantuan kuota dapat diberikan ke pihak yang memerlukan. Menurut Alvin Lie, seharusnya Kemendikbud mengecek apakah mahasiswa memang membutuhkan sebelum kuota dikirimkan.

ADVERTISEMENT

"Saya memang sedang menempuh S3, apakah ini saya mendapatkan bantuan ini karena saya terdaftar S3, saya tidak tahu, yang saya soroti pertama bantuan ini sebenarnya ditujukan kepada siapa untuk sekolah dasar, menengah, sampai S1 atau S2 dan S3 juga masuk kan kita nggak pernah tahu, jadi sebaiknya diberi tahu," ujarnya.

"Kalaupun mahasiswa S3 mendapatkan, seharusnya dicek dulu apakah masih aktif apakah memerlukan atau tidak, rasa rasanya mahasiswa S3 seperti saya nggak perlu diberikan bantuan kuota internet. Mahasiswa S2 dan S3 ini kan umumnya sudah bekerja, berpenghasilan," lanjut Alvin.

Dia pun menyoroti sistem pendataan yang dilakukan pemerintah. Alvin menilai hal ini dapat menjadi perhatian agar bantuan program tersebut dapat berjalan tepat sasaran.

"Yang saya soroti adalah sistem pendataan, verifikasi, dan pemberitahuan. Saya belum melapor ke Kemendikbud, saya baru mengunggah di media sosial, dan saya teruskan kepada teman-teman Kemendikbud dan Telkomsel supaya ada perhatian dan anggaran belanja negara untuk subsidi ini benar-benar diarahkan hanya untuk mereka yang membutuhkan dan berhak," tutur Alvin.

Menanggapi hal itu, Kemendikbud menjelaskan memang benar adanya bantuan itu kepada Alvin Lie. Kemendikbud menyebut Alvin tercatat sebagai mahasiswa S3 Universitas Diponegoro (Undip).

"Beliau tercatat sebagai mahasiswa S3 di Undip. Dan kami mendapatkan data nomor HP tersebut dari data yang diusulkan oleh kampus," kata Kapusdatin Kemendikbud, Hasan Chabibie, ketika dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).

Hasan enggan berkomentar banyak terkait saran dari Alvin terkait sasaran pemberian kuota. Hasan mengatakan Kemendikbud hanya menerima data yang disampaikan pihak kampus.

"Kami tidak bisa melakukan judgement demikian, dan usulan tergantung dari pihak kampus. Selama dari kampusnya mengusulkan dan bertandatangan akan kebenarannya data kami terima," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads