PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penyesuaian perjalanan KRL Jabodetabek sehingga operasi kereta terakhir dari Jakarta hanya sampai pukul 19.00 WIB. Para pekerja pun harus menyesuaikan jam pulang kerja.
Pantauan detikcom, Senin (21/9/2020) pukul 19.00 WIB, suasana di Stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan, cukup ramai penumpang. Bagian peron stasiun mayoritas dipenuhi karyawan yang hendak pulang kerja.
Kepadatan tampak pada peron 2 tempat penumpang menunggu kedatangan KRL tujuan Bogor. Ketika KRL tiba, penumpang pun langsung berlari agar bisa masuk ke gerbong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gerbong kereta tujuan Bogor ini cukup padat. Terlihat pula penumpukan di dalam gerbong.
Pengguna KRL yang berprofesi sebagai karyawan swasta bernama Togap (30) telah mengetahui adanya pembatasan jam operasional sebagai efek dari PSBB di DKI Jakarta. Ia pun mengaku telah melakukan penyesuaian antara jam pulang dan jam kereta terakhir.
"Kalau sekarang sih sudah nargetin, sudah, pokoknya pukul 06.00 WIB (sore), kelar nggak kelar kerjaan harus pulang dari kantor supaya keburu keretanya," kata Togap saat berbincang dengan detikcom di Stasiun Duren Kalibata.
Meskipun bisa disesuaikan, Togap masih berharap adanya kelonggaran jam operasional KRL. Sebab, lalu lintas di DKI sangatlah padat saat jam pulang kerja.
"Sebenarnya kalau untuk COVID sih, ya, setuju saja sih demi kebaikan bersama. Tapi, ya, kalau saya pribadi, ya, dilonggarin sedikit saja, jamnya dimundurin sedikit masih okelah," sebutnya.
"Ibaratnya, mestinya ada kelonggaran, mungkin (kereta terakhirnya) pukul 08.00 atau pukul 09.00 (malam)-lah. Karena kalau posisi pulang kerja itu kondisinya lagi macet. Jadi, ya, memang butuh waktunya ekstra," sambungnya.
Penumpang lainnya bernama Olif (27) turut melakukan penyesuaian terhadap jam pulang kerjanya. Kini, ia selalu berangkat lebih awal agar bisa pulang kerja lebih cepat demi bisa menumpangi kereta terakhir.
"Jadi, ya, memang berangkat lebih pagi. Kemudian pulangnya juga harus di bawah pukul 07.00 (malam). Nggak mungkin kalau di atas pukul 07.00 (malam)," ucapnya.
Olif pun mengalami kesulitan karena harus kembali menyesuaikan waktu pulang kerja dengan operasional KRL. Namun, ia pun percaya bahwa hal ini baik untuk mencegah penyebaran pandemi Corona.
"Sebetulnya agak nggak setuju, karena kan agak berat, ya, untuk mengatur waktunya lagi. Cuman, ya, karena ini peraturan pemerintah untuk meminimalisir si pandemi COVID ini, jadi, ya, gimana lagi, kita harus patuhi aturan itu," jelasnya.
Sementara itu, Zaenal (47) mengaku tidak ada masalah dengan adanya penyesuaian jam operasional KRL selama PSBB ketat Jakarta. Mengingat, kantornya pun telah memangkas jam kerjanya.
"Kan dari tempat kerja dikurangin juga jamnya, maksudnya biasanya sampai pukul 10.00 (malam), sekarang sampai pukul 06.00 (sore)," ujarnya.
"Kalau menurut saya, kita ikuti pemerintah sajalah gimana baiknya. Ini kan buat kita semua untuk kesehatan. Saya ngikutin imbauan pemerintah agar tolong diikuti saja demi buat kita semua gitu bukannya buat perorangan," sambungnya.
Untuk diketahui, PT KCI melakukan penyesuaian perjalanan KRL Jabodetabek menyusul penerapan PSBB di DKI Jakarta. Per Sabtu (19/9), KRL terakhir keluar Jakarta pukul 19.00 WIB.
"Mulai Sabtu (19/9) KRL akan beroperasi mulai pukul 04.00 hingga pukul 20.00 WIB, dengan kereta-kereta pemberangkatan pertama memasuki wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 05.00 WIB dan kereta-kereta terakhir meninggalkan wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB. Kapasitas pengguna tetap dibatasi hingga 74 orang per kereta," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya, Jumat (18/9).