Jerman Setop Ekspor Senjata ke Israel Buntut Ingin Caplok Gaza

Jerman Setop Ekspor Senjata ke Israel Buntut Ingin Caplok Gaza

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Jumat, 08 Agu 2025 22:04 WIB
German Chancellor Friedrich Merz. (Reuters)
Foto: Kanselir Jerman Friedrich Merz (Dok Reuters).
Jakarta -

Pemerintah Jerman mengumumkan penghentian sementara semua izin ekspor senjata ke Israel. Penghentian ini dilakukan menyusul pernyataan Israel yang berencana menguasai jalur Gaza, Palestina.

Dilansir kantor berita BBC, Jumat (8/8/2025), keputusan itu disampaikan langsung Kanselir Friedrich Merz. Hal itu sebagai reaksi Jerman terhadap rencana Israel untuk mengambil alih Kota Gaza.

Merz mengatakan pemerintahnya tidak akan menyetujui ekspor peralatan militer apa pun ke Israel yang dapat digunakan di Gaza. Merz belum memerinci sampai kapan penghentian ekspor ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam situasi ini, pemerintah Jerman tidak akan mengizinkan ekspor peralatan militer apa pun yang dapat digunakan di Jalur Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Merz.

ADVERTISEMENT

Secara historis, Jerman telah menjadi salah satu pemasok senjata terbesar ke Israel. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Sipri), eksternal sebuah lembaga penelitian yang meneliti konflik dan persenjataan, AS adalah pemasok impor militer terbesar bagi Israel dalam periode antara 2020-2024, diikuti oleh Jerman sebagai pemasok terbesar kedua.

Rencana Israel Caplok Gaza

Sebelumnya, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar militer "mengambil alih kendali" Kota Gaza. Demikian disampaikan kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat (8/8).

Berdasarkan rencana untuk 'mengalahkan' Hamas di Jalur Gaza, pasukan Israel "akan bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran", demikian pernyataan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8).

Kabinet keamanan--dengan suara mayoritas--mengadopsi lima prinsip untuk mengakhiri perang: pelucutan senjata Hamas; pengembalian semua sandera, baik yang hidup maupun yang mati; demiliterisasi Jalur Gaza; kontrol keamanan Israel di Jalur Gaza; pembentukan pemerintahan sipil alternatif yang bukan Hamas maupun Otoritas Palestina.

Simak Video 'Perjuangan 'Jurnalis Tuli' Suarakan Kondisi Gaza':

(whn/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads