Tawuran remaja di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, memakan korban jiwa. Seorang pelajar berinisial FM (17) tewas setelah dibacok segerombol geng motor.
Tawuran itu terjadi di depan SPBU, Jl Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Sabtu (19/9/2020) dini hari.
"Tawuran tersebut mengakibatkan seorang pelajar berinisial FM mengalami luka bacok di bagian dada kanan serta luka di empat jari kaki kanan, sehingga korban meninggal dunia," kata Stefanus saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tawuran bermula ketika pada pukul 03.30 WIB datang segerombolan anak muda dengan menggunakan motor. Mereka kemudian melempari rumah warga dengan petasan.
"Awalnya ada sekitar 15 motor anak-anak melempari petasan ke rumah warga," imbuhnya.
Kejadian itu membuat warga setempat keluar dari rumah. Selanjutnya, di Jl Perintis Kemerdekaan, gerombolan itu mendekati kampus ASMI.
Sejumlah anak muda yang berada di lokasi tersebut kemudian masuk ke dalam. Saat itu mereka mengetahui korban sudah terluka."Selanjutnya melemparkan petasan ke arah saksi sambil mengejar saksi-saksi dengan membawa senjata tajam," tuturnya.
"Kemudian saksi A keluar lagi untuk mengecek korban dan melihat korban berdiri sambil memegangi dadanya yang terluka mengeluarkan darah," katanya.
Melihat hal itu, teman-teman korban membantunya. Korban sempat duduk menahan rasa sakitnya di portal dekat pos.
"Korban kemudian dibawa ke RS Omni, namun dalam perjalanan ke rumah sakit, korban meninggal dunia," paparnya.
Polisi masih menyelidiki kejadian ini. Sejumlah saksi dimintai keterangan untuk mengejar pelaku tawuran yang menewaskan korban.
Dua orang berhasil diamankan polisi pascatawuran tersebut. Sementara polisi masih mengejar pelaku utama yang membacok korban hingga tewas.
"Ada yang kita amankan, namun statusnya masih saksi. Dua (orang) kita amankan, tapi itu masih saksi, belum pelaku, ya," kata Wakapolres Jaktim AKBP Stefanus Tamuntuan ketika dihubungi detikcom, Sabtu (19/9/2020).
Stefanus mengatakan pihaknya masih mendalami peran kedua orang yang diamankan tersebut. Keduanya ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Pelaku utama lagi kita kejar. Nah, kan perannya dia (dua orang yang diamankan) itu berdasarkan nanti dari pelaku utama," ujar Stefanus.
Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tawuran tersebut. Di sisi lain, Polres Jakarta Timur meningkatkan patroli, terutama pada malam hari untuk mencegah tawuran susulan.