Kepala Staf Kogabwilhan I Mayjen TNI Syafruddin mengungkapkan tidak ada tenaga medis yang terinfeksi virus Corona di RS Khusus Infeksi COVID-19 Pulau Galang. Hal itu mungkin terjadi karena tenaga medis dengan pasiennya berjaga jarak.
"Memang betul di RSKI Pulau Galang ini sampai saat ini tidak ada tenaga medis yang terinfeksi. Kemungkinan besar ini karena, pertama, tempat tidur tenaga medis dengan pasien itu berjauhan," kata Syafruddin dalam YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/9/2020).
Selain itu, menurutnya, tenaga medis tersebut tinggal berpisah dengan keluarganya, mayoritas berbeda pulau. Kemudian suasana di Pulau Galang masih asri, sehingga nyaman bagi tenaga medis melakukan olahraga maupun berjemur untuk meningkatkan imunitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Pulau Galang ini daerahnya terbuka, udaranya bersih, sehingga tenaga medis juga leluasa untuk olahraga kena matahari, salah satu menghindari COVID-19 dengan berjemur dan olahraga," ujarnya.
Ia mengungkapkan awal mula dibuat RS Khusus Infeksi COVID-19 di Pulau Galang karena lokasinya berdekatan dengan Batam, yang menjadi pintu masuk WNI dari luar negeri. WNI yang datang dari luar negeri tersebut akan diminta transit di RSKI untuk dilakukan isolasi sebelum kembali ke daerah asalnya.
"Pekerja migran kita dari luar negeri itu banyak yang masuk dari Batam untuk menghindari penyebaran apabila tidak transit di sekitar Batam sehingga dibuatlah RS di situ karena, kalau nggak transit, mereka akan ke mana-mana, ke tempat asalnya, sehingga tambah menyebar. Mungkin dibuat di situ, diisolasi, setelah sembuh, baru bisa kembali ke daerah asal masing-masing," ungkapnya.
RSKI Pulau Galang itu juga menerima pasien dari sekitar Batam dan Kepulauan Riau. Ia mengungkapkan pasien positif COVID-19 dari luar daerah yang mau masuk ke RSKI Pulau Galang nantinya akan dijemput petugas.
"Setelah ada pemeriksaan mereka positif, itu langsung kita jemput untuk diantar karena memang harus ada alat transportasi dari masyarakat ke Pulau Galang," ungkapnya.