RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, masih menerima pasien COVID-19. Bagaimana kondisi ketersediaan tempat tidur untuk pasien?
"Untuk ketersediaan tempat tidur yang ada di Wisma Atlet, baik itu sebagai RS Darurat Wisma Atlet maupun flat isolasi mandiri Kemayoran, kita mempunyai, khusus RSDC-nya sebagai rumah sakit, ini untuk gejala ringan sampai sedang, tadi diterangkan Bapak Gugus Tugas kita mempunyai tempat tidur 2.614," kata Koordinator Operasional Kakesdam Jaya Kolonel CKM Stefanus Dony dalam keterangan yang diterima, Kamis (17/9/2020).
"Kemudian untuk isolasi mandiri Kemayoran kapasitasnya 3.116, di mana isolasi mandiri ini menggunakan tower 4 dan 5, hanya memang sekarang kita masih menggunakan tower 5. Untuk tower 4 sebagai isolasi mandiri memang masih perlu adanya instalasi untuk perbaikan supaya nanti digunakan tidak ada kekurangan sehingga pasien pun nyaman," ucap Stefanus Dony.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang dipaparkan Dony adalah data 16 September kemarin. Dony menerangkan kondisi di tower 6 dan 7 Wisma Atlet. Hampir setengah dari kapasitas di tower 6 dan 7 sedang dipakai.
"Dan untuk tower 6 dan 7 ini yang sekarang punya kapasitas 2.614, ini sekarang sudah terisi 1.740," kata dia.
TNI memastikan jumlah ketersediaan kapasitas RS Darurat Wisma Atlet masih aman. Wisma Atlet Kemayoran masih bisa menampung pasien.
"Untuk hunian tower 6 dan 7 kurang-lebih 60% sudah terhuni pasien yang bergejala ringan dan sedang. Kemudian di tower 5 sebagai flat isolasi mandiri untuk pasien yang terkonfirmasi tanpa gejala huniannya sampai saat ini masih 40%. Jadi masih cukup untuk menampung pasien yang masuk ke Wisma Atlet, masih cukup aman," ujar Kapuskes TNI Mayjen Tugas Ratmono.
Sementara itu, Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI Saleh Mustafa menyebut ada 2 jalur masuk ke RS Darurat Wisma Atlet. Jalur ini dibagi untuk pasien bergejala dan tidak bergejala COVID-19.
"Nanti apabila masuk ke lokasi RS Darurat Wisma Atlet ini nanti ada pintu utama, kalau tidak salah nanti dari RS Mitra itu maju sedikit ada masjid, itu nanti ada pintu utama. Dari pintu utama akan ditanya petugas, pasien (di) ambulans ini ada gejala atau tanpa gejala," kata Saleh.
"Apabila pasien itu tanpa gejala, maka dia akan masuk ke jalur B. Ini ada line B dia langsung belok ke kiri kemudian menuju ke tower 5. Apabila ada pasien ini terkonfirmasi dia ada gejala, maka dia lanjut menuju jalur A, jalur a kita siapkan untuk menuju ke tower 6 dan 7," jelas Saleh.
Saleh berharap pembagian jalur masuk Wisma Atlet Kemayoran ini bisa efektif. Diharapkan tak lagi ada antrean masuk.
"Dengan diharapkan adanya pengaturan jalur ini ke depan kami harapkan tidak ada lagi antrean panjang di RS Wisma Atlet," kata Saleh.
(gbr/fjp)