Nyawa Imam Masjid di OKI Melayang Gegara Kunci Kotak Amal

Round-Up

Nyawa Imam Masjid di OKI Melayang Gegara Kunci Kotak Amal

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 16 Sep 2020 05:14 WIB
ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi (Foto: detikcom)
Palembang -

Perkara kunci kotak amal membuat seorang bendahara masjid gelap mata membunuh imam masjid. Pembunuhan itu dipicu pelaku yang tak senang kunci kotak amal diminta korban.

Tersangka Meyudin (58) membunuh korban Muhamad Arif (61) saat salat magrib. Meyudin membacok Arif dua kali menggunakan parang hingga terkapar.

Meyudin tersinggung karena kunci kotak amal diminta korban tanpa penjelasan saat selesai salat Jumat (11/9). Pada waktu petang, Meyudin melampiaskan emosinya kepada korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi di Masjid Nurul Iman, Tanjung Rauncing, Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Pelaku yang merupakan bendahara dan ketua perlengkapan masjid gelap mata karena tersinggung alias sakit hati.

"Pelaku adalah bendahara yang juga ketua perlengkapan Masjid Nurul Iman. Jadi dia merasa tak senang kunci kotak amal yang dipegangnya diminta korban selaku ketua masjid," kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi kepada detikcom, Selasa (15/9/2020).

ADVERTISEMENT

Korban mengalami luka bacok di bagian leher, telinga, dan pipi kiri akibat kejadian itu. Korban lalu dibawa ke RS Kayu Agung dan dirujuk kembali ke RSUP Mohammad Husein, Palembang.

Korban sempat dirawat selama tiga hari. Namun akhirnya korban tutup usia.

"Kemarin (14/9) sekitar pukul 04.30 WIB korban dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk pelaku diamankan anggota Polsek Kayu Agung. Kami Jatanras mem-backup dan asistensi untuk penyidikannya," kata Suryadi.

Belakangan diketahui, korban adalah Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Iman. Peristiwa ini tak diduga karena korban diketahui sudah lama mengenal pelaku.

"Saya klarifikasi bahwa korban itu bukan imam masjid ya, melainkan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Nurul Iman," terang Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Palupesy, kepada detikcom, Selasa (15/9).

Alamsyah mengatakan setiap kali ada kegiatan, tersangka Meyudin selalu diajak korban menjadi sopirnya.

"Sudah sangat dekat, jadi memang korban sama pelaku ini kenal lama. Sama-sama di masjid itu sebagai pengurus, korban ketua dan korban pengurus yang megang kunci kotak amal," tuturnya.

Kepada polisi, pelaku mengaku pembunuhan dilakukan murni akibat tersinggung. Pelaku sakit hati karena korban meminta kunci kotak amal tanpa penjelasan.

"Murni tersinggung karena tidak ada juga penjelasan dari korban minta kunci kotak amal diserahkan ke bendahara. Jadi saat salat Magrib, pada rakaat pertama pelaku melihat korban, dia pulang langsung ambil parang dan korban dibacok," jelas Alamsyah.

Pikiran tersangka 'dikuasai setan'. Meyudin menyerang korban saat salat magrib. Atas perbuatannya, pelaku diamankan di Polsek Kayu Agung.

"Selesai salat Jumat itu kotak amal dibuka, kunci langsung oleh si pelaku diserahkan. Tapi namanya setan, godaan itu ada saja dan saat salat di belakang imam korban ini dianiaya," terang Alamsyah.

"Tidak ada keterangan apakah uang yang ada di kotak amal berkurang atau tidak. Yang jelas pelaku tersinggung saja, tidak ada alasan lain selama diperiksa," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads