Kasus Corona Kian Tinggi, Komite I DPD RI Minta Pilkada 2020 Ditunda

Kasus Corona Kian Tinggi, Komite I DPD RI Minta Pilkada 2020 Ditunda

Angel Rawis - detikNews
Selasa, 15 Sep 2020 12:29 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Pilkada Langsung Ditinjau Ulang (Nadia Permatasari/detikcom)
Foto Ilustrasi Pilkada (Nadia Permatasari/detikcom)

Djafar pun berharap pemerintah dapat menunda Pilkada 2020. Mengingat saat ini angka kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat.

"Dan karena itulah kami berharap bahwa pemerintah juga turut menyetujui bahwa supaya pemilukada ini bisa ditunda. Saya kira kita lebih mementingkan kepentingan masyarakat. Jadi kepentingan masyarakat di atas segala-galanya dari pada kepentingan orang per orang. Saya kira kita bisa lakukan polling, ambil LSI lakukan polling di daerah yang melakukan pilkada pasti masyarakatnya menolak," kata Djafar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab ini proyeknya besar, anggaran cukup besar hampir Rp 30 triliun, besar sekali, karena itulah ini tidak boleh main-main, alasan terakhir, kita berharap pemilukada harus serentak," sambungnya.

Alasan yang terakhir, kata Djafar, Komite I DPD RI berharap Pilkada 2020 itu berkualitas. Menurutnya, di tengah wabah COVID-19 ini, pilkada serentak menjadi tidak berkualitas. Sebab, Djafar mengatakan, akan banyak proses dan sosialisasi pilkada yang dilakukan secara online.

ADVERTISEMENT

"Sementara kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, di Indonesia ini ada 12.548 desa yang tidak terakses internet, bagaimana sosialisasinya di sana, bagaimana cara masyarakat datang ke TPS. Saya khawatir jika masyarakat pemilih datang ke TPS itu kurang dari 50%, maka otomatis ini gagal pemilunya, terus kita buang anggaran begitu besar, luar biasa sementara kita mendapatkan pemilu yang tidak berkualitas, pemilu yang tahapan-tahapannya tidak optimal, pemilu yang sama dengan 2019," urai Djafar.

Karena itu, Djafar berharap kiranya pemerintah dan penyelenggara pilkada harus rasional. Dia berharap pemerintah memikirkan tentang nasib bangsa dan nasib warganya yang hari ini lebih fokus menyelesaikan epidemi COVID-19.

"Kita belum bebas, semakin hari ini semakin bertambah. Kemarin Erick Thohir mengatakan bahwa kemungkinan kita akan pecah di akhir Desember bisa 500 ribu. Dalam konteks inilah kami berharap mudah-mudahan ini bisa dipikirkan bersama artinya ketika ditunda tidak lagi mengulangi tahapan, tapi kita melanjutkan saja," pungkasnya.


(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads