PDIP menilai apa yang dinyatakan oleh Puan Maharani soal 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila' bukan sesuatu hal yang membahayakan keselamatan negara. Dia meminta tak ada pihak yang 'menggoreng' isu tersebut.
"Kemudian tentang apa disampaikan Mbak Puan kemudian, Mbak Puan ini Putri Bu Mega sama dengan Mas Tatam, Mas Prananda, jadi nggak akan melakukan suatu hal yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara. Semua dilakukan dengan upaya membangun silaturahim yang baik dengan upaya untuk berdialog. Jadi itu menjadi dialektika ideologis dan sikap dari PDIP perjuangan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristyanto dalam jumpa pers secara virtual, Minggu (13/9/2020).
Begitu juga dengan isu yang tengah bergulir terkait kadernya Arteria Dahlan yang disebut sebagai 'cucu PKI'. Dia menegaskan semua pihak melihat dalam perspektif positif, tidak membuat suasana panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterangan dari PDIP juga sudah cukup banyak dilakukan tentang Arteria, itu juga banyak yang 'menggoreng' di situ. Itu jadi kita ini jangan suka 'goreng-menggoreng' yang menciptakan panas, kita terlihat segala sesuatunya dalam perspektif yang positif," ujarnya.
Hasto meminta agar tetap tabayun. Lagi pula, menurutnya, apa yang dilihat rakyat adalah bagaimana niat baik dalam membangun bangsa.
"Kalau ada yang kurang, ya lakukan tabayun, klarifikasi, itu kan Pancasila kita diajarkan untuk itu. Toh, segala sesuatunya itu rakyat menilai apakah niatnya baik atau tidak," ujarnya.
"Tapi kalau track record-nya nggak baik, melakukan pemalsuan kecelakaan, bagaimanakah, siapa dulu yang sakit dipukulin tapi ternyata hanya makeup operasi plastik, Sarumpaet, itu kan baru negatif. Itu baru manipulasi. Kita kan nggak pernah melakukan pemanipulasian," lanjutnya.