Kisah Ojol S2 di 3 Kampus Seret Jaket-Helm Gegara Kemitraan Diputus

Round-Up

Kisah Ojol S2 di 3 Kampus Seret Jaket-Helm Gegara Kemitraan Diputus

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 13 Sep 2020 05:50 WIB
ojol
Ilustrasi (Luthfy Syahban/detikcom)
Makassar -

Seorang driver ojek online (ojol) di Makassar, Sulawesi Selatan, viral karena aksinya menyeret helm dan jaket ojolnya saat berkendara. Aksi tersebut sengaja dilakukan oleh sang pengemudi, Ansyar Sule, karena perusahaan aplikasi ojol melakukan pemutusan hubungan kemitraan secara sepihak.

Dalam video yang beredar, Ansyar menyeret helm dan jaket ojolnya dari Jalan Metro Tanjung Bunga ke Jalan Perintis Kemerdekaan, kemudian lanjut ke Mal Panakkukang atau sejauh sekitar 36 kilometer.

"Karena saya kesal, saya ndak suka dikasih begini (putus kemitraan) tanpa ada sosialisasi (pemberitahuan)," kata Ansyar saat dimintai konfirmasi, Sabtu (12/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemutusan hubungan itu berawal ketika ia hendak mencari orderan pada Kamis (10/9). Saat hendak mengecek aplikasi, ia mendapat pemberitahuan terkait pemutusan hubungan kemitraan. Tak terima, Ansyar mendatangi kantor aplikasi ojol tersebut.

Pihak perusahaan aplikasi, lanjut Ansyar, lalu memberikan penjelasan bahwa Ansyar akhir-akhir ini mendapat banyak laporan, mulai tak memakai atribut perusahaan seperti jaket hingga helm, tak menerapkan protokol kesehatan, hingga dilaporkan pernah cekcok mulut dengan dua penumpang.

ADVERTISEMENT

"Pelayanan atribut semuanya bohong itu, kita di lapangan ini pakai semua atribut," katanya.

Ansyar mengatakan selalu memperhatikan protokol kesehatan selama mengemudi. Mulai memakai masker hingga hand sanitizer. Sedangkan soal cekcok dengan penumpang, Ansyar mengaku pernah mengalami insiden itu. "Memang saya akui ya, ada dua orang yang saya akui, tetapi masalah (tidak pakai) atribut saya tidak pernah," katanya.

Tonton juga 'Driver Ojol Ditendang di Pekanbaru, Pelaku Sudah Ditangkap':

[Gambas:Video 20detik]

Ansyar kini sedang menempuh program S2 di tiga kampus berbeda. Dua di antaranya ditargetkan Ansyar selesai tahun ini.

Ansyar mengatakan menyelesaikan S1 jurusan ilmu pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada 2011-2015. Kemudian, dia lanjut kuliah dengan cara menempuh program magister jurusan administrasi negara di Universitas Indonesia Timur (UIT) pada 2017.

Setahun berikutnya, yakni 2018, Ansyar menempuh program magister jurusan ilmu komunikasi di Universitas Fajar (Unifa).

"Tahun 2019, saya ambil lagi di Universitas Patria Artha program magister manajemen dengan jurusan sumber daya masyarakat, SDM-nya," kata Ansyar.

Untuk di Universitas Patria Artha, Ansyar masih duduk di semester ketiga. Sedangkan program magister di UIT dan Unifa, Ansyar mengaku tengah berusaha keras menyelesaikannya tahun ini.

Setelah diputus kemitraannya, kini Ansyar banting setir menjadi juru parkir. Ansyar mengaku harus tetap bekerja demi menyambung hidup serta mengumpulkan biaya menyelesaikan kuliah S2 di tiga kampus berbeda.

"Jadi tukang parkir lagi di depan toko penjual kue," kata Ansyar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads