Soal Ajakan 'Sekamar', Bawaslu Imbau Calon Wawalkot Depok PDIP Melapor

Soal Ajakan 'Sekamar', Bawaslu Imbau Calon Wawalkot Depok PDIP Melapor

Yulida Medistiara - detikNews
Sabtu, 12 Sep 2020 12:51 WIB
ilustrasi pilkada serentak 2015
Ilustrasi pilkada (Zaki Alfarabi/detikcom)
Jakarta -

Calon Wakil Wali Kota Depok dari PKS, Imam Budi Hartono, diduga melecehkan calon Wakil Wali Kota dari PDIP, Afifah Alia, dengan ucapan 'sekamar sama saya'. Bawaslu kota Depok mengatakan Afifah bisa melapor ke Bawaslu jika merasa dirugikan.

"Siapa pun warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dapat melapor kepada Bawaslu jika menurutnya ada pelanggaran terhadap ketentuan pemilu atau pemilihan," kata komisioner Bawaslu Kota Depok Divisi Pengawasan, Hubungan Antarlembaga Dede Selamet Permana saat dihubungi, Sabtu (12/9/2020).

Ia mengatakan Bawaslu terbuka kepada semua pihak yang hendak menyampaikan laporan. Menurutnya, siapa saja memiliki hak mengadukan laporan ke Bawaslu jika diduga ada pelanggaran kepemiluan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut kami, jika yang bersangkutan merasa dirugikan, bisa menempuh jalur hukum yang tersedia karena masuk delik aduan," ujarnya.

Dede mengatakan, pada saat kejadian pemeriksaan kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung, tim Bawaslu sebenarnya ada di lokasi. Akan tetapi calon Wawalkot Afifah tidak memberikan pernyataan apa pun terkait dugaan pelecehan yang dia alami.

ADVERTISEMENT

"Kami baru tahu dari media saja yang bersangkutan sampai saat ini belum berkomunikasi apa pun terkait hal itu dengan kami. Pada saat beliau-beliau ada di RSHS pun kami ada di lokasi dan yang bersangkutan atau timnya tidak menyampaikan keluhan atau laporan apa pun," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia mengungkap dugaan pelecehan seksual secara verbal yang dialaminya dari lawannya di Pilwalkot Depok, Imam Budi Hartono. Afifah mengaku diajak sekamar oleh Imam saat melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung.

"Saya, Afifah Alia, kandidat Pilkada Kota Depok 2020, calon Wakil Wali Kota Depok, atas pelecehan yang saya alami, saya marah atas lontaran yang telah disampaikan oleh Imam Budi," kata Afifah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/9).

Afifah menceritakan kejadian di RS Hasan Sadikin, Bandung, pada 8 September 2020, yaitu hari pertama pemeriksaan kesehatan dan pembagian kamar untuk peserta. Afifah menyebut saat itulah Imam Budi menyampaikan kalimat 'sekamar sama saya saja'.

"Kamar kandidat Pilkada Depok bersebelahan. Saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran 'sekamar sama saya saja, Bu Afifah'," kata Afifah.

Afifah menyebut peristiwa itu tak hanya disaksikan oleh dia dan Imam Budi. Ada Idris, kata Afifah, yang malah terpingkal-pingkal saat Imam Budi melontarkan 'sekamar sama saya saja'.

"Di situ ada Pak Idris yang mendengar, lalu tertawa terbahak-bahak sambil jarinya menunjuk Pak Imam. Saat itu saya merasa geram, saya sangat marah, namun saya memilih diam. Saya sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari. Tidak ada tim yang mendampingi saya, karena peraturan mengharuskan masing-masing paslon tidak didampingi," ucap Afifah.

Afifah baru mengungkapkan kejadian tersebut karena pemeriksaan kesehatan telah rampung dijalaninya. Afifah tak terima jika frasa 'sekamar sama saya' itu dianggap candaan belaka oleh Imam Budi.

Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap pesaingnya, calon Wawalkot Depok dari PDIP Afifah Alia. Imam Budi Hartono, yang diusung PKS, menegaskan tak pernah bermaksud melecehkan Afifah Alia

"Itu untuk mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama paslon, dan yang saya maksud Afifa itu panggilan cucu saya, bukan beliau," kata Imam Budi Hartono kepada wartawan.

Halaman 2 dari 2
(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads