Soal Ajakan 'Sekamar', Calon Wawalkot Depok PKS Dinilai Diskriminasi Perempuan

Soal Ajakan 'Sekamar', Calon Wawalkot Depok PKS Dinilai Diskriminasi Perempuan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 12 Sep 2020 08:21 WIB
Titi Anggraini
Titi Anggraini (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Calon Wakil Wali Kota Depok dari PKS, Imam Budi Hartono, diduga melecehkan calon Wakil Wali Kota dari PDIP, Afifah Alia, dengan ucapan 'sekamar sama saya'. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai dugaan pelecehan itu refleksi dari diskriminasi di masyarakat.

"Terjadinya pelecehan terhadap politisi perempuan yang dilakukan oleh politisi laki-laki merupakan refleksi dari diskriminasi dan kultur patriarki di masyarakat kita, bahwa nilai-nilai demokrasi yang menganut inklusifitas serta keadilan dan kesetaraan gender belum terinternalisasi dengan baik dalam diri para elite dan politisi kita," kata anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini kepada wartawan, Jumat (11/9/2020).

"Stigma dan stereotipe atas perempuan masih terlalu kental. Perilaku yang bisa jadi melekat dalam keseharian mereka lantas juga terbawa dalam berinteraksi dengan para politisi perempuan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Titi menilai dugaan itu harus menjadi refleksi bagi partai politik (parpol). Meski perempuan telah didorong maju ke panggung politik, nilai-nilai kesetaraan belum terjadi dalam kelembagaan politik.

"Ini harus jadi refleksi bagi partai politik kita. Meski sudah banyak kebijakan afirmasi untuk mendorong peningkatan keterwakilan perempuan di politik, sayangnya, belum terjadi internalisasi nilai-nilai antidiskriminasi terhadap perempuan serta komitmen pada keadilan dan kesetaraan gender di kelembagaan partai politik dan orang-orang yang ada di dalamnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Titi juga menyoroti pendidikan politik yang belum menjangkau terkait hak-hak perempuan. Padahal hal itu menjadi nilai penting dalam demokrasi.

"Proses pendidikan politik dan kaderisasi politik kita belum mampu menjangkau dengan baik penanaman pemahaman, perspektif, dan komitmen pada inklusivitas dan penghormatan pada hak-hak perempuan berdasar prinsip keadilan dan kesetaraan, yang notabene merupakan nilai utama dalam berdemokrasi," imbuhnya.

Sebelumnya, calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap pesaingnya, calon Wawalkot Depok dari PDIP Afifah Alia. Imam Budi Hartono, yang diusung PKS, menegaskan tak pernah bermaksud melecehkan Afifah Alia.

Tonton juga video 'Penampakan Bacabup Merauke yang Disebut Nyuap Miliaran ke PKS':

[Gambas:Video 20detik]



"Itu untuk mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama paslon, dan yang saya maksud Afifa itu panggilan cucu saya, bukan beliau," kata Imam Budi Hartono kepada wartawan.

Afifah Alia, dalam keterangan tertulis resminya, menceritakan peristiwa itu terjadi di RS Hasan Sadikin, Bandung, pada 8 September 2020, hari pertama pemeriksaan kesehatan dan pembagian kamar untuk peserta. Afifah menyebut Imam Budi menyampaikan kalimat 'sekamar sama saya saja, Bu Afifah' dan dia merasa dilecehkan.

Afifah menyebut peristiwa itu tak hanya disaksikan dia dan Imam Budi. Ada pasangan Imam, M Idris, kata Afifah, yang malah terpingkal-pingkal saat Imam Budi melontarkan 'sekamar sama saya saja'.

"Kamar kandidat pilkada Depok bersebelahan. Saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran 'sekamar sama saya saja, Bu Afifah'," kata Afifah.

Halaman 2 dari 2
(rfs/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads