Seorang anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Ince Langke, tiba-tiba pingsan saat berbicara di rapat pembahas anggaran APBD Perubahan 2020 bersama Pemprov Sulsel. Spontan kejadian ini membuat geger dan rapat pun disudahi.
Ince tak sadarkan diri. Lalu dia dilarikan ke RS Awal Bros Makassar yang jaraknya sekitar 100 meter dari kantor DPRD Sulsel.
Awalnya, Ince mendapat giliran keenam menjadi pembicara dalam rapat badan anggaran (banggar) tersebut. Saat akan memaparkan isi pikirannya, Ince pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pertama kita lagi rapat Banggar, kemudian beliau mendapat giliran bicara menyampaikan beberapa solusi terkait dengan penyusunan anggaran ini," kata salah satu anggota DPRD Sulsel dari Fraksi PAN, Andi Irwandi Natsir, kepada detikcom, Selasa (8/9/2020).
Irwandi sempat menolong korban saat pingsan. Korban tiba-tiba berhenti berbicara sekitar pukul 13.30 Wita. Tak lama kemudian, korban tak sadarkan diri.
"Di tengah pembicaraan, tiba-tiba berhenti. Pada saat berhenti, dia tarik napas. Saya langsung lompat pegang beliau, dan akhirnya beliau pingsan," terang Irwandi.
Ketua DPRD Makassar Andi Ina Kartika Sari mengatakan Ince sempat berkomunikasi dengan salah satu rekannya di Komisi Banggar, Fachruddin Rangga. Ince disebut tiba-tiba terjatuh dari kursinya.
![]() |
"Pak Rangga komunikasi dengan dia dan disebut tiba-tiba susah bernapas dan tidak lama langsung jatuh (dari kursinya)," terang dia sambil terisak.
Pihak rumah sakit menyebut Ince mengalami stroke. Sebelum pingsan, Ince disebut berbicara dengan lancar.
"Tadi dia (rumah sakit) bilangnya stroke penyebab meninggalnya," kata pimpinan sidang saat rapat Banggar berlangsung, Fachruddin Rangga.
"Waktu saya persilakan bicara pada sidang yang saya pimpin, dia mengemukakan pandangannya. Nanti di terakhir dia sempat berhenti saat sedang berbicara dia kelihatan tarik napas. Saya tegur, 'Kaka, kenapa poso ki (sesak)?' Dia tidak sempat balas lagi saya punya sapaan. Dia langsung jatuh ke belakang, prosesnya sangat cepat sekali," tambahnya.
Fachruddin juga menyebut, sehari sebelum meninggalnya Ince Langke, keduanya sempat bertemu dan berbincang di ruang Fraksi Golkar di DPRD Sulsel. Dia pun tidak melihat gejala sakit pada koleganya itu.
Tonton video 'Anggota DPRD Sulsel Jatuh Terbujur Kaku di Tengah Rapat Banggar':
Sore hari, DPRD Sulsel secara resmi melakukan pelepasan jenazah almarhum Ince ke kampung halaman di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk dimakamkan. Pelepasan dilakukan di Lobi Tower Gedung DPRD Sulsel.
Sekitar pukul 15.15 Wita, peti jenazah milik almarhum Ince langsung dibawa ke sebuah ambulans untuk dibawa ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Sebagian besar anggota DPRD Sulsel turut hadir dalam pelepasan resmi ini di antaranya ada Fachruddin Rangga, Andi Irwandi Natsir, dan Saharuddin. Selain itu, hadir puluhan staf dan pegawai DPRD Sulsel.
Ince Langke, Legislator Solutif
Ince Langke dikenal sebagai pribadi yang mendepankan solusi. Legislator lain pun merasa kehilangan atas meninggalnya Ince.
"Almarhum adalah sahabat yang sangat baik, bagi saya sudah seperti saudara," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah saat memberi sambutan dalam pelepasan resmi tersebut.
"Beliau enak sebagai teman ngobrol, lebih suka bicara solusi daripada berpanjang-panjang dengan masalah. Atas keberpulangan ini, kami sangat kehilangan," katanya.
![]() |
Ince Langke merupakan legislator yang masuk ke DPRD Sulsel lewat Dapil IV Sulsel. Dari data yang didapatkan, Selasa (8/9/2020), Ince Langke berhasil mendapatkan kursi di DPRD Sulsel setelah berhasil meraih 9.957 suara dari wilayah Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar pada Pileg 2019. Pada Dapil IV ini, Golkar meraih 43.676 suara.
Jalannya masuk ke DPRD Sulsel tidak berjalan lancar karena rekan separtainya yang juga lawan di pileg lalu, Irfandi Idris, melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sebelum maju, Ince Langke juga sempat duduk sebagai Ketua DPRD Kabupaten Selayar.
Namun nasib berpihak kepada Ince Langke. MK menolak gugatan Irfandi dan memuluskan langkah Ince duduk di kursi rakyat Sulsel. Saat masuk di DPRD Sulsel, oleh fraksinya dia ditempatkan pada posisi Wakil Ketua Komisi E.
Belum genap setahun duduk di kursi DPRD Sulsel setelah dilantik pada 24 September 2019.