Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan menghadirkan psikolog untuk mendampingi tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan COVID-19. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kelelahan mental pada tenaga kesehatan yang bekerja.
"Relawan-relawan juga banyak yang tinggal di luar DKI, jadi kita berikan tempat tinggal. Kedua, kita ada tim psikososial untuk pendampingan, teman-teman psikolog untuk pendampingan. Rumah sakit juga mengatur masa kerja terpanjang, mereka harus shifting," ujar Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Widyastuti mengatakan sistem shift itu dibuat oleh masing-masing rumah sakit. Menurutnya, rumah sakit akan mendapat tenaga kesehatan tambahan. Sebab, saat ini Pemprov DKI Jakarta telah merekrut tenaga kesehatan baru sebanyak 1.174 orang untuk membantu penanganan Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat tenaga kesehatan (baru) itu sudah menjadi tim, maka diberdayakan, sehingga jumlah orangnya lebih banyak," katanya.
Selain itu, ada petugas selain tenaga kesehatan khusus COVID yang sudah menerima pelatihan kerja OJT (on the job training) terkait prosedur penanganan COVID-19. Jadi, mereka dapat diperbantukan setiap saat.
"Ada OJT (on job training) bagi tenaga-tenaga di luar COVIDD. Kalau dibutuhkan, tenaga-tenaga yang non-COVID dan memenuhi kriteria bisa diperbantukan," ucap Widyastuti.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah merekrut 1.174 tenaga kesehatan baru. Mereka akan membantu penanganan Corona di Jakarta.
Berikut ini rincian 1.174 tenaga kesehatan yang lolos seleksi:
I. Tenaga Kesehatan
1. Dokter spesialis paru: 2 orang
2. Dokter spesialis penyakit dalam: 1 orang
3. Dokter spesialis anestesi: 1 orang
4. Dokter spesialis anak: 1 orang
5. Dokter spesialis obgyn: 3 orang
6. Dokter umum: 140 orang
7. Perawat: 740 orang
8. Perawat IPCN: 4 orang
9. Bidan: 12 orang
II. Bagian Penunjang Kesehatan
10. Radiografer: 14 orang
11. Pranata laboratorium: 118
III. Tenaga Penunjang Lainnya
12. Penyuluh kesehatan: 89 orang
13. Surveilans: 49 orang