Satgas Penanganan COVID-19 menyoroti tiga provinsi di Pulau Jawa yang memiliki kasus COVID-19 tinggi. Ketiga provinsi diingatkan untuk bisa mengendalikan COVID-19.
"Selanjutnya kami ingin memberi perhatian khusus kepada 3 provinsi dengan kasus cukup tinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020).
Wiku mengatakan ketiga provinsi itu sudah memiliki langkah antisipasi dan mitigasi. Di Jakarta, dia menyoroti soal dibukanya 2 tower Wisma Atlet sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19 dan soal kebijakan Pemprov DKI dalam mengatur mekanisme kerja aparatur sipil negara (ASN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, DKI Jakarta telah membuat fasilitas isolasi mandiri di 2 tower di Wisma Atlet dan ini tentunya dipakai untuk isolasi mandiri yang ada di masyarakat yang tak tertampung di masyarakat yang mendapat rekomendasi dari puskesmas untuk bisa diisolasi di fasilitas lab isolasi mandiri di area-area Wisma Atlet," ujarnya.
"Sekda DKI juga sudah membuat surat edaran 02/SE/202 tentang Pengaturan Mekanisme Kerja ASN dan ini segera dilaksanakan. Sehingga ini adalah instrumen yang digunakan pemerintah daerah dalam mengendalikan kasusnya," sambungnya.
Sementara di Jawa Barat, Wiku melihat upaya peningkatan tes terkait COVID-19. Selain itu, perhatian dalam kedisiplinan protokol di kawasan industri. Sebab, diketahui beberapa pabrik di Jawa Barat menjadi klaster Corona.
"Untuk Jawa Barat, telah dilaksanakan testing PCR lebih dari 50 ribu per minggu. Begitu juga telah memberi arahan kedisiplinan protokol kepada pengelola kawasan industri karena industri memiliki potensi dalam peningkatan jumlah kasus. Ketiga peresmian Smart Digital Village Pesantren untuk digitalisasi pesantren untuk mengendalikan kasus," ungkap dia.
Sedangkan untuk Jawa Timur, Satgas COVID-19 melihat upaya penertiban dalam pencegahan munculnya klaster pilkada. Proses sosialisasi di Jawa Timur juga diperhatikan Satgas COVID-19.
"Sementara untuk Jawa Timur, gubernur telah memberi arahan kepada bakal calon, KPU dan Bawaslu menjelang pilkada serentak karena potensi dari klaster pilkada yang mungkin muncul di berbagai daerah. Antisipasi sudah dilakukan di Jatim. Semoga daerah lain juga mengantisipasi hal yang sama. Kemudian Gubernur Jatim dan para penyintas COVID-19 telah melakukan sosialisasi protokol kesehatan bersama agar masyarakat Jawa Timur memiliki kesadaran yang sama tentang bahaya penyakit COVID-19 ini dan dapat mengendalikan dengan baik," bebernya.
Wiku menyampaikan, pada minggu ini, ada peningkatan kasus lebih dari 18%. DKI Jakarta, Jabar, dan Jatim memang masuk ke dalam 5 provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi.
Berikut ini 5 provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi:
1. DKI Jakarta 46.333
2. Jawa Timur 35.643
3. Jawa Tengah 15.351
4. Sulawesi Selatan 12.684
5. Jawa Barat 12.505
Berikut ini 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi:
1. Bali naik 100% (565 ke 1.134)
2. Sulawesi Selatan naik 84,5% (461 ke 850)
3. Riau naik 68,5% (502 ke 846)
4. DKI Jakarta naik 31% (5.568 ke 7.294)
5. Jawa Tengah naik 19,6% (1.309 ke 1.566)
Tonton video 'Kasus Positif Covid-19 di RI Tembus 200 Ribu':