Liang lahad khusus untuk jenazah terkait COVID-19 di Jakarta semakin menipis ketersediaannya. TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur yang selama ini menyediakan lahan khusus itu kini hanya tersisa untuk 1.100 jenazah.
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif, menyebut Dinas Pertamanan dan Pemakaman Pemprov DKI Jakarta akan segera dipanggil rapat kerja bersama untuk mencari solusi ketersediaan lahan pemakaman jenazah Corona di Jakarta yang semakin kritis. Komisi D sendiri merupakan mitra kerja dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
"Itu kita sudah mengetahui sejak 3 minggu lalu bahwa di Pondok Ranggon lahan sudah terbatas. Secara umum betul kita cuma bisa bertahan 2-3 bulan. Maka untuk ke depannya, kita akan melakukan rapat kerja bersama Dinas Pertamanan untuk mencari solusi," kata Syarif kepada wartawan, Minggu (6/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif menuturkan bahwa beberapa waktu lalu menipisnya ketersediaan liang lahad khusus jenazah terkait COVID-19 sudah pernah disinggung. Namun, kata dia, pembahasannya belum spesifik ke pembukaan lahan baru.
"Disinggung dikit pernah pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk mencari lahan yang bisa dibebaskan ya. Sudah disinggung tapi belum spesifik," ucap Syarif.
Namun, kata Syarif, Pemprov DKI masih memiliki TPU Tegal Alur yang saat ini memang belum dimanfaatkan secara optimal. Menurutnya, TPU Tegal Alur bisa digunakan jika di TPU Pondok Ranggon sudah penuh terisi.
"Mereka (Pempov DKI) menyebut Tegal Alur ya, cuma Pondok Ranggon memang kritis ya sisa 1.100. Tapi kalau di Tegal Alur masih bisa, cuma kita kan harus antisipasi juga 2-3 bulan mendatang harus sudah bisa membebaskan lahan untuk jenazah COVID-19," katanya.
Lebih jauh, Syarif menjelaskan mengapa TPU Pondok Ranggon dapat dimanfaatkan optimal, sedangkan TPU Tegal Alur tidak. Menurutnya, TPU Pondok Ranggon kontur tanahnya lebih rapi, bersih, dan tertata.
"Tanahnya itu konturnya beda, di sana (Tegal Alur) berbeda dengan yang di Pondok Ranggon. Di sana land clearing-nya belum semua. Di Tegal Alur itu banyak kok, cukup luas, cuma belum dioptimalkan," katanya.
"Pembiayaan untuk land clearing, rumput-rumput dibabatin dulu, dibersihkan. Kayak di Pondok Ranggon itu kan konturnya udah bagus, rata. Kalau di Tegal Alur masih ada yang belum dirapikan," sambungnya.
Seperti diketahui, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur selama ini menyediakan lahan khusus untuk pemakaman jenazah terkait COVID-19. Kini, lahan hanya tersisa untuk 1.100 jenazah.
"Lahan kami untuk jenazah COVID-19 tersisa 1.100 lubang makam untuk muslim dan non muslim," ujar Komandan Regu TPU Pondok Ranggon, Nadi (47), seperti dilansir Antara, Jumat (4/9/2020).
Nadi memprediksi sisa liang lahad tersebut akan habis pada kurang dari dua bulan. Nadi menghitung jumlah rata-rata jenazah korban COVID-19 yang dimakamkan pada Agustus 2020 berkisar 27-28 jenazah per hari.