Pimpinan MPR Sosialisasi 4 Pilar MPR di Pesantren Al Khadijah Cianjur

Pimpinan MPR Sosialisasi 4 Pilar MPR di Pesantren Al Khadijah Cianjur

Reyhan Diandri Ghivarianto - detikNews
Sabtu, 05 Sep 2020 11:34 WIB
MPR RI
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Khadijah di kabupaten Cianjur, Jawa Barat dalam rangka melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Jazilul Fawaid hadir di pesantren yang dipimpin oleh KH. Muhammad Deni Ramdani tersebut didampingi oleh anggota MPR Fraksi PKB Neng Eem Marhamah Zulfa.

"Saya merasa berbahagia bisa bersilaturahmi ke pesantren ini. Nurul Hidayah berarti pancaran cahaya. Pancaran cahaya agar kita bisa menjadi baik. Di pesantren serasa di rumah sendiri," ujar Jazilul Fawaid, dalam keterangannya, Sabtu (5/9/2020).

Hal itu ia ungkapkan saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Khadijah, pada Kamis (3/9) kemarin. Jazilul mengatakan sebagai pria yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, berada di antara santri dan kiai merupakan hal yang biasa baginya.

Jazilul pun mengatakan saat ini dirinya sedang diberi amanah untuk menjadi Wakil Ketua MPR. Menurutnya salah satu tugas MPR adalah melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Ia pun menjelaskan terbentuknya suatu negara adalah produk kesepakatan politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pendiri bangsa bersepakat untuk ber-Indonesia. Dalam kesekapatan ada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah kesepakatan yang harus dijaga," tegasnya.

Jazilul mengungkapkan kepada ratusan masyarakat dan santri yang ikut dalam acara, penyusunan Pancasila tidak mudah untuk dilakukan. Ada perdebatan yang panjang dan serius yang terjadi. Dari proses yang ada, tokoh-tokoh ummat Islam rela menghapus tujuh kata dari Piagam Jakarta.

"Merumuskan Pancasila tidak mudah dan gampang. Pancasila merupakan hasil ijtihad dari para pendiri bangsa yang di antara mereka ada tokoh umat Islam," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu tidak ada alasan umat Islam menolak Pancasila. Justru seharusnya umat Islam menjaga warisan dari para tokoh umat Islam. Jazilul Fawaid pun mengajak kepada semua yang hadir untuk menjaga kesepakatan-kesepakatan dari para pendiri bangsa.

Selain itu, Jazilul menyebutkan dalam setiap kepemimpinan ada momentum untuk melakukan perubahan. Untuk itu dalam Pilkada yang akan datang, ia mendorong agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas.

"Kita harus cerdas dalam memilih. Ketika mencoblos yang membutuhkan waktu 1 menit namun dampaknya bisa sampai lima tahun," ujarnya.

Selama dua hari di Cianjur, Jazilul mengatakan kabupaten tersebut perlu meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki. Artinya fasilitas dan akses pada sekolah masih sangat perlu ditingkatkan. Menurutnya, jika sumber daya manusia yang ada belum maksimal maka kreativitas dan potensi yang ada belum tergarap sepenuhnya.

"Potensi yang ada di sini belum maksimal karena sumber daya manusianya," ungkapnya.

Jazilul pun mengatakan potensi kabupaten Cianjur sangatlah melimpah. Dalam suatu kesempatan, ia juga mengungkapkan banyak orang makan beras dari olahan petani Cianjur.

"Beras Cianjur sangat terkenal enaknya," pungkasnya.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads