RK Sebut Ruang Merokok Sumber Penularan Corona di Klaster Industri Bekasi

RK Sebut Ruang Merokok Sumber Penularan Corona di Klaster Industri Bekasi

Antara - detikNews
Jumat, 04 Sep 2020 16:29 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) didampingi istri Atalia Praratya (kiri) melambaikan tangan, di puskesmas Garuda di kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/8/2020). Ridwan Kamil akan menjalani sejumlah tes kesehatan dan tes usap atau swab test sebelum dilakukan proses penyuntikkan atau uji klinis tahap III vaksin Sinovac COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.
Ridwan Kamil (M Agung Rajasa/Antara Foto)
Kabupaten Bekasi -

Sejumlah pabrik di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi klaster Corona setelah puluhan hingga ratusan karyawan tertular virus. Ternyata sumber penularannya adalah ruang merokok bersama.

Temuan itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat itu pun menginstruksikan seluruh perusahaan memperbaiki sirkulasi udara di setiap ruangan, bahkan dia menganjurkan perusahaan meniadakan ruang merokok bersama.

"Ruang yang tidak berventilasi harus dibobok, dibongkar, diberi ruang-ruang terbuka, diberi jendela. Kalau bisa, tidak ada ruang merokok lagi," kata Ridwan Kamil di gedung Bupati Bekasi, Cikarang Pusat, seperti dilansir Antara, Jumat (4/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ridwan mengaku, berdasarkan hasil temuan di lapangan, tempat merokok bersama menjadi salah satu lokasi penyebaran COVID-19.

"Karena dari temuan, penyebaran itu terjadi juga di ruang merokok bersama, sehingga harusnya ditiadakan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, Ridwan menyatakan klaster industri yang terjadi di Kabupaten Bekasi masuk dalam tahapan sangat serius. Maka dari itu, perlu penanganan secara menyeluruh.

"Hari ini saya melakukan investigasi dan koordinasi yang menghasilkan kesimpulan bahwa klaster di industri ini ternyata sangat serius sehingga kami akan mengkonsolidasikan semua, termasuk sumber daya di Pemprov pun akan dialihkan ke Bekasi selama dua pekan ke depan," katanya.

Ridwan juga mendesak seluruh industri melakukan tes usap kepada seluruh karyawannya secara mandiri. Dia meminta tes tidak dijadikan beban, melainkan investasi untuk memastikan produktivitas tidak terhenti. Sementara itu, tes cepat tidak direkomendasikan.

"Kalau masih memburuk kondisinya, rapid test masih kami izinkan walaupun tidak kami rekomendasikan secara umum lagi. Kami ingin PCR sebagai rujukan tes utama. Mudah-mudahan dengan langkah ini penyebaran COVID-19 dapat ditangani," ungkapnya.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menekankan kepada seluruh perusahaan yang berada di kawasan industri untuk melakukan tes usap kepada pekerjanya minimal 10 persen dari jumlah pekerja yang ada di masing-masing perusahaan.

"Jadi wajib melaksanakan tes usap kepada seluruh pekerja industri," katanya.

Keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bekasi Nomor: 440/Kep.274-Dinkes/2020, juga karena berubahnya status Kabupaten Bekasi yang kembali masuk zona merah penyebaran COVID-19 terlebih penyebaran COVID-19 di kawasan industri sudah sangat mengkhawatirkan.

(imk/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads