Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap ada rumah sakit yang mematok harga tes swab senilai Rp 2,5 juta. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta hal itu ditelusuri lebih lanjut.
"Saya pikir di tengah pandemi COVID ini kita semua merasakan kesusahan dengan berbagai macam hal. Untuk itu, saya pikir tes itu merupakan hal yang sangat urgen bagi masyarakat, dan kalau harganya masih terlalu mahal, menurut ketua BNPB, seharusnya Gugus Tugas Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional bisa segera merespon hal tersebut," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Dasco menyarankan, sebaiknya ada patokan harga yang ditentukan. Harga yang dipatok itu, sebut dia, tidak boleh membebani masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kemahalan-kemahalan PCR atau perbedaan harga-harga PCR itu bisa disamakan, atau minimal ada patokan harga, karena region yang dipakai mungkin berbeda, sehingga masyarakat yang akan melakukan tes PCR juga tidak terbebani secara berlebihan," ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap ada rumah sakit yang mematok harga tes PCR atau tes swab hingga Rp 2,5 juta. Padahal harga sekali pemeriksaan spesimen tidak lebih dari Rp 500 ribu.
"Demikian juga harga, ada rumah sakit yang mematok harga tes PCR swab sampai di atas Rp 2,5 juta. Padahal harga rutin atau harga yang bisa kita lihat sebenarnya tidak akan lebih dari Rp 500 ribu per unit atau per sekali pemeriksaan spesimen," kata Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo dalam rapat di Komisi VIII DPR, Kamis (3/9).
(eva/zak)