Satgas COVID-19 menyoroti kebijakan ganjil genap kendaraan bermotor di DKI Jakarta berdampak pada kepadatan penumpang KRL. Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta menilai kebijakan ganjil-genap dievaluasi.
"Harus dievaluasi. Kebijakan ganjil genap hanya akan menimbulkan masalah baru di tengah kasus COVID-19 yang terus meningkat," ujar Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).
Wibi mengatakan, ganjil genap di masa pandemi COVID-19 itu dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster baru di angkutan umum. Selain itu, ganjil genap juga menyulitkan warga untuk mencari nafkah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ganjil genap hanya akan membuat masyarakat semakin sulit mencari nafkah ditambah semakin tinggi tingkat penularan COVID-19 di klaster transportasi umum," kata Wibi.
Sebelumnya, Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan aturan ganjil-genap kendaraan bermotor berdampak pada meningkatnya aktivitas transportasi dan mobilitas warga. Wiku menyebut perlu adanya evaluasi untuk memastikan apakah penerapan ganjil-genap memiliki kontribusi dalam penularan kasus.
"Kami lihat bahwa dengan adanya ganjil genap terlihat ada peningkatan transportasi, mobilitas penduduk. Dan ini tentunya menjadi salah satu faktor yang perlu dilihat, apakah memiliki kontribusi dalam tingkat penularan dan bagaimana selanjutnya untuk bisa dikendalikan," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/8).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Doni pun meminta kebijakan itu dievaluasi.
Hal itu disampaikan Doni dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Rabu (3/9/2020). Doni awalnya mengungkapkan pihaknya telah menggelar video conference dengan Pemprov DKI Jakarta dan sejumlah kementerian/lembaga pada Minggu (31/8) lalu untuk membahas ganjil-genap.
"Didapatkan data bahwa setelah adanya kebijakan ganjil-genap untuk DKI terdapat peningkatan untuk transportasi kereta api sebesar 3,5 persen, dari rata-rata sekitar 400 ribu penumpang per hari," kata Doni.