Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal munculnya klaster Corona di Ibu Kota. Anies menyebut, masyarakat banyak yang justru berani melepas masker saat berbicara dengan orang yang mereka kenal.
"Problem kita naik bus pakai masker, naik kereta pakai masker, sampai kantor copot masker. Itu problem kita. Merasa kenal copot masker, merasa tidak kenal pakai masker," kata Anies di Lapangan Promoter Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/9/2020).
Anies menilai masyarakat cenderung melepas masker saat bertemu dengan orang yang dikenal. Ketidakpatuhan inilah, sebut Anies, yang akhirnya memunculkan klaster-klaster di lingkungan orang terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penularannya antara yang kenal, muncullah klaster kantor, muncullah klaster rumah tangga, klaster-klaster antara kita karena kita cenderung lepas masker kalau bertemu dengan orang yang kita kenal," ungkap Anies.
Anies hadir dalam deklarasi #PriokBermasker di Lapangan Promoter Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakut. Dia mengapresiasi deklarasi tersebut dan berharap masyarakat bisa disiplin menggunakan masker.
"Jadi saya sangat apresiasi juga ini betul-betul dilaksanakan. Jadikan contoh. Semua wajah yang ada di Priok adalah wajah yang bermasker, semua wajah yang keluar rumah adalah wajah yang bermasker. Gunakan masker kapan saja di mana saja," imbau Anies.
Diberitakan sebelumnya, Satgas COVID-19 menyebut ada tiga klaster penyumbang Corona terbanyak di DKI Jakarta. Tiga teratas itu adalah rumah sakit, pasien komunitas atau contact tracing, dan perkantoran.
Hal itu diungkapkan anggota Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah saat konferensi pers di YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020). Dewi mengatakan analisisnya ini dilakukan sejak PSBB transisi pertama 4 Juni hingga 24 Agustus 2020.
"Kita lihat memang paling banyak penyumbang kasus di DKI Jakarta adalah pasien di rumah sakit. Namun trennya meningkat karena kira-kira sebulan lalu persentase 50 persen, sekarang naik 62 persen. Jadi memang cukup banyak pasien datang ke rumah sakit dengan sudah punya gejala," kata Dewi.
Tonton video 'Tak Pakai Masker, Pelanggar PSBB Dimasukkan ke Peti Mati':